kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bikin kapal, Pelni gandeng Meyer Werft


Rabu, 20 April 2016 / 12:02 WIB
Bikin kapal, Pelni gandeng Meyer Werft


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pelni (Persero) ketiban berkah dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jerman. Di sela-sela kunjungan tersebut, perusahaan pelayaran pelat merah ini menjalin kerjasama dengan perusahaan galangan kapal Jerman, Meyer Werft.

Meyer Werft merupakan produsen kapal yang ahli membuat kapal selam, kapal feri, kapal pesiar, maupun juga kapal kontainer untuk membawa logistik. Melihat pengalaman Meyer Werft di bidang perkapalan tersebut, Pelni tertarik menjalin kerjasama.

Kerjasama kedua identitas perusahaan beda bendera tersebut dilakukan dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada Senin (18/4) lalu.
 
"Posisi MoU Pelni dan Meyer Werft secara umum bertujuan mendesain dan mengembangkan konsep kapal yang efisien menurut kebutuhan dan permintaan dari Indonesia." kata Elfien Goentoro, Direktur Utama PT Pelni kepada KONTAN, Selasa (19/4).

Menurut Elfien, kesepahaman antara Pelni dan Meyer Werft untuk menghasilkan sebuah konsep yang bisa memberikan solusi terbaik bagi Pelni. Harapan dari kerjasama tersebut termasuk keinginan Pelni mendesain kapal yang memiliki konten lokal.

Dalam nota kesepahaman yang telah diteken, kedua belah pihak diberi tenggat waktu enam bulan untuk menyelesaikan detail dari kerjasamanya. Pada tahap persiapannya, tim Meyer Werft akan datang ke Indonesia. "Jika yang ditanyakan adalah rencana, belum ada kerjasama itu, kami masih menunggu hasil kajian Meyer Werft lebih dulu," kata Elfien.

Sebagai gambaran, saat ini Pelni membutuhkan peremajaan untuk kapal–kapalnya. Beberapa kapal PT Pelni telah uzur, bahkan ada dua unit kapal yang berusia lebih dari 30 tahun, dan 8 unit kapal berusia lebih dari 25 tahun.

Adapun jenis kapal yang dibutuhkan Pelni saat ini adalah kapal multi purpose vessel. Nah kapal jenis ini merupakan kapal yang dapat mengangkat baik penumpang maupun juga kontainer. Pelni juga berharap, kapal-kapal yang lebih kecil untuk menghemat ongkos operasional mereka.

Setengah triliun

Rencananya manajemen Pelni bakal mengkaji untuk membeli kapal dari perusahaan asing tersebut. Namun demikian, Elfien bilang bahwa kerjasama ini masih dalam proses penjajakan. Pelni bakal mencoba membeli satu unit kapal terlebih dahulu.

Dari kajian sementara mereka, Pelni menginginkan kapal dengan ongkos operasional yang paling efisien, harga yang murah serta pendanaan yang mudah dan murah. Elfien bilang, untuk kerjasama dengan Meyer Werft, Pelni mempersiapkan dana hampir setengah triliun atau Rp 450 miliar- Rp 500 miliar.

Elfien menyebutkan, Pelni sudah lama menjadi pelanggan kapal penumpang dari Meyer Werft. Adapun keunggulan Meyer Werft dimata Elfien adalah, teknologi lebih maju, ongkos perawatan dan operasi mudah dan murah.

Selain itu, manajemen Pelni beralasan, kapal buatan Jerman memiliki kualitas yang sudah terbukti. Sebab Pelni sudah menggunakan kapal dari Meyer Werft sejak tahun 1983, atau kapal pertama yang mereka operasikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×