Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bintan Resort Cakrawala bekerja sama dengan Sriwijaya Air akan membangun Bandara Bintan. Langkah ini untuk mendukung pariwisata di Indonesia khususnya di Pulau Bintan.
Anggaran dana sepenuhnya berasal dari PT Galant Venture Pte Ltd, induk perusahaan PT Bintan Resort Cakrawala sekitar US$ 450 juta. Selain Bandara Bintan, keduanya akan membuat MRO (Maintenance-Repair-Overwhole) di dalam bandara tersebut dan pembuatan rute-rute baru Sriwijaya Air.
Bandara ini memiliki luas total 1.300 hektare (ha)-1.500 ha. Saat ini pembangunan bandara sudah masuk dalam tahap pembangunan runaway sepanjang 3.000 meter, gedung bandara, dan MRO.
Tahap pertama akan rampung pada tahun 2019 (pembinaan) sampai 2020 (operasional). General Manager PT Bintan Resort Cakrawala, Abdul Wahab berharap, dengan selesainya tahap satu ini bisa mendatangkan 2 juta-3 juta tamu ke Pulau Bintan.
”Kami sudah mulai land preparation, hanya sekarang ini untuk membuat aspal runaway dan bangunan bandara,” ungkap Abdul di Jakarta, Rabu (12/7).
Tahap kedua akan dibangun airport hub yang berisi industri-industri airport dan sekolah airport untuk mempersiapkan tenaga kerjanya. Target penyelesaian tahap kedua ini pada tahun 2025.
“Setelah airport hub jadi, kami akan mencetak tenaga kerja di antara 25.000-35.000 tenaga kerja dari Indonesia,” lanjut Abdul. Di tahap ketiga, akan dibangun runaway kedua.
Untuk MRO, PT Bintan Resort Cakrawala dan Sriwijaya Air juga melayani reparasi pesawat dari maskapai penerbangan lainnya. “Kami juga akan menerima international repair, tidak hanya maskapai di Indonesia saja,” ungkap Abdul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News