kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bisnis ban belum menggelinding kencang, produsen ban kurangi karyawan


Jumat, 29 Januari 2021 / 06:50 WIB
Bisnis ban belum menggelinding kencang, produsen ban kurangi karyawan


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

Menurut Azis, saat ini industri ban sudah mulai menunjukkan sedikit perbaikan. Azis mencatat, utilisasi produksi ban dalam negeri saat ini berada di kisaran 55%-65% dari total kapasitas terpasang nasional, lebih tinggi dari posisi kuartal II 2020 lalu ketika utilisasi sempat menyentuh kisaran 40%. Meski begitu, angka tersebut masih jauh di bawah angka utilisasi normal yang menurut Azis biasanya mendekati 100%.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Kemenperin, total kapasitas terpasang pabrikan nasional mencapai 426,4 juta. Angka tersebut sudah mencakup kapasitas produksi ban luar dan ban luar untuk mobil, sepeda motor, maupun sepeda, baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Menurut perkiraan Azis, industri ban dalam negeri baru bisa pulih paling cepat Maret  tahun depan, namun ia ia berharap utilisasi produksi ban nasional bisa mencapai sekitar 80%-85% pada tahun ini.

Katalis positif diharapkan datang dari program vaksinasi Covid-19 yang tengah digencarkan pemerintah. Menurut Azis, langkah tersebut bisa menumbuhkan optimisme pasar untuk kembali membeli ban.

Makanya, ia berharap pemerintah bisa mengawal program vaksinasi agar berjalan lancar. “Ayo kita jaga sama-sama selesaikan Covid-19 ini, aktifkan vaksinasi, kalau memang pemerintah situasi keuangannya prihatin, ya aktifkanlah vaksinasi mandiri,” ujar Azis.

Tren perbaikan juga dirasakan oleh BTI. Mukiat bilang, saat ini penurunan permintaan pasar hanya berkisar 15%-18% dari angka normal, sedikit lebih baik dibanding penurunan permintaan pada awal kuartal II tahun lalu yang  mencapai 20%-30% dari angka normal.

Meski begitu, Mukiat menilai bahwa tren perbaikan yang ada sementara ini tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk memprediksi kondisi pasar selama setahun ke depan.

“Januari kan baru 3 minggu atau empat minggu bentar lagi, jadi masih agak prematur untuk mengatakan bahwa permintaan sudah kembali (pulih),” ujar Mukiat.

Tahun ini, BTI akan fokus meningkatkan kualitas layanan di toko-toko BTI untuk menjaga kinerja. Selain itu BTI akan terus berupaya melakukan inovasi-inovasi yang dirasa perlu untuk memuaskan keinginan pelanggan. Salah satu inovasi yang telah dilakukan diantaranya yakni dengan menghadirkan layanan mobile service atau pembelian ban dari rumah pada beberapa toko BTI.

Selanjutnya: Bridgestone Indonesia targetkan menambah 7 armada mobile service di kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×