kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis industri mebel diprediksi kembali normal pada tahun 2021


Selasa, 01 September 2020 / 16:07 WIB
Bisnis industri mebel diprediksi kembali normal pada tahun 2021
ILUSTRASI. Pekerja membuat perabot furnitur di Pasar Mebel Bibis, Solo. ANTARA FOTO/Maulana Surya/pras.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 turut melemahkan penjualan mebel dan kerajinan kayu, baik di dalam maupun luar negeri. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengatakan sebelum pandemi dapat ditangani, maka tidak mudah untuk menggenjot bisnis ini.

Wakil Ketua HIMKI Abdul Sobur mengatakan bahwa dengan adanya pandemi ini maka proyeksi asosiasi khususnya untuk pasar ekspor akan ada evaluasi. "Dampak pandemi ini tidak hanya menyerang pasar lokal tapi juga target market kami misalnya Amerika Serikat yang permintaannya juga turun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/9).

Meski demikian, perlahan pasar di semester dua ini diyakini HIMKI mulai beranjak naik meski belum dapat menyamai periode tahun lalu. Hal ini ditandai dengan buyer mebel dari luar negeri yang sudah kehabisan stok barang baru.

Baca Juga: Produk mamin, furniture, hingga pakaian jadi Indonesia siap serbu pasar Internasional

"Jika dihitung harusnya September-Oktober ini permintaan ekspor mulai ramai," terang Abdul. Namun meski order ekspor naik, tak serta merta penjualan mebel dan kerajinan kayu di tahun ini dapat bertumbuh.

Biasanya penjualan mebel dan kerajinan kayu setiap tahunnya mampu meraup nilai hingga US$ 2,4 miliar. Di tahun ini, kata Abdul, jika mencapai nilai sebanyak US$ 1 miliar saja sudah lebih baik sebab sampai dengan semester pertama tahun ini ekspor mebel dan kerajinan kayu hanya mencatatkan nilai US$ 640 juta atau turun di bawah 50% secara tahunan.

Abdul bilang, industri sangat berharap penanganan pandemi bisa lebih efektif dan penemuan vaksin Covid-19 dapat menjadi fase awal pemulihan permintaan dan ekonomi. Segera setelah vaksin ditemukan yang diwacanakan akhir tahun ini, HIMKI memprediksi pada tahun 2021 ke depan pasar mebel dan kerajinan kayu akan kembali normal seperti periode tahun lalu.

Tak hanya pasar ekspor, pasar dalam negeri juga masih melemah sebelum vaksin dapat diciptakan. Namun Abdul meyakini potensi pasar domestik tetap besar dan berpeluang dimaksimalkan seiring dengan pembangunan perumahan, apartemen dan perkantoran yang butuh akan furnitur.

Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) genjot kinerja bisnis lewat pasar ekspor mebel

Nilai pasar domestik, Abdul menaksirnya kurang lebih sebanding dengan angka penjualan ekspor setiap tahunnya yakni sekitar US$ 2 miliar dan berpeluang tumbuh dobel digit setiap tahun. 

HIMKI berharap untuk mendorong pemulihan pasar dan industri ini, selain menangani pandemi juga dapat memberikan perhatian kepada industri mebel lewat regulasi yang melancarkan upaya industri mendapatkan bahan baku hingga  bunga pinjaman bank yang kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×