Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. J&T Express, optimis bisnis logistik di Indonesia bakal terus tumbuh. Jumlah e-commerce dan ritel online yang terus meningkat, menjadi faktor kuat yang mendorong jumlah pengiriman di perusahaan-perusahaan logistik.
Itu sebabnya, Robin Lo Direktur J&T Express yakin di semester II-2017 ini yakin dapat meningkatkan pengiriman sampai 100%, yakni dari 150.000 pengiriman per hari menjadi 300.000 pengiriman.
"Kami juga berencana untuk ekspansi cabang menjadi 2.000 dari jumlah saat ini 1.000 cabang. Akhir tahun ini juga kami akan membuka cabang di luar negeri yaitu Vietnam dan Malaysia," ujarnya, Selasa (4/7).
Ia masih yakin bisa konsisten dalam persaingan dengan perusahaan logistik express lainnya. Salah satunya, dengan modal bisnis dan pengalaman yang memadai perusahaan ini mampu menarik pelanggan dalam waktu 2 tahun saja.
"Faktornya adalah ketersediaan infrastruktur yang bagus di seluruh Indonesia. Dengan jumlah investasi yang besar untuk menjangkau seluruh Indonesia, artinya memang kami berkomitmen untuk terus berkembang," lanjutnya. Sejak berdiri di tahun 2015 hingga sekarang, jumlah investasi yang telah dikeluarkan J&T mencapai Rp 400 miliar.
Menurutnya, J&T tidak ingin melakukan franchise dalam mengembangkan usaha seperti perusahaan logistik lain. Saat ini pun 9.000 armada merupakan milik J&T sendiri.
"Yang terpenting menjaga perusahaan tetap sehat. Jangan sampai total dalam memberikan pelayanan, tapi internalnya sendiri merugi," lanjutnya.
Yang terbaru adalah kerjasama J&T dan e-commerce Shopee. Robin mengaku pasar e-commerce berkontribusi cukup besar untuk pengiriman di jasa logistik miliknya yakni 30%.
Namun, jumlah ini masih kalah dengan pasar ritel online sebesar 50%. Sisanya 20% adalah pengiriman be to be atau kargo. Menurutnya, e-commerce dapat berkontribusi hingga 70% jika melihat pasar yang ada saat ini.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Ilham Masita mengatakan, pada Ramadan kemarin, terjadi peningkatan pengiriman hingga 40% di seluruh perusahaan logistik dibandingkan tahun lalu. Di mana 80% pengiriman berasal dari pabrik-pabrik consumer goods. Sedangkan e-commerce hanya berkontribusi di bawah 20%.
"Kalau e-commerce biasanya ramai saat Harbolnas (hari belanja online nasional) daripada Lebaran," ungkapnya.
Sedangkan secara keseluruhan untuk tahun ini pihaknya berharap industri logistik dapat bertumbuh hingga 15% dibanding tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News