kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis keamanan siber diramal bakal segera booming di Indonesia


Jumat, 22 November 2019 / 11:28 WIB
Bisnis keamanan siber diramal bakal segera booming di Indonesia
ILUSTRASI. Ilustrasi aksi peretasan.REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo


Reporter: kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis keamanan siber (cyber security) diyakini segera booming di Indonesia. Ini menyusul makin pesatnya perkembangan digital transformasi di Tanah Air. Seluruh perusahaan di Indonesia telah berlomba-lomba untuk mengadopsi transformasi dgital, sehingga dibutuhkan layanan untuk melindungi data digital.

Cyber security service itu agak aneh. Di seluruh dunia sedang booming business, sementara di Indonesia masih awal-awalnya. Ini saya yakin akan segera booming, dengan semua perusahaan masuk ke digital, pasti peluang hacker meningkat. Jadi cyber security sangat penting,” kata Erik Meijer, President Director Telkomtelstra, dalam keterangannya, Jumat (22/11/2019).

Baca Juga: Duh, peretas China diduga membobol data asosiasi industri AS terkait perang dagang

Menurut Meijer, pihaknya juga memiliki layanan keamanan siber yang baru dengan strategi integrasi ke operation center Telkom. “Itu dulu hanya dipakai untuk keperluan Telkom sendiri, sekarang sudah bisa digunakan oleh semua perusahaan. Itu canggih sekali. Bisa mendeteksi semua ancaman digital yang masuk kepada peralatan dan jaringan dari perusahaan tertentu,” paparnya.

Terkait dengan kesuksesan dalam pengembalian investasi digital, Meijer menilai tidaklah mudah menentukan pengembalian investasi (return on investment/RoI) untuk pengeluaran teknologi. Sebba, ini merupakan proses kompleks yang tergantung pada persyaratan bisnis tertentu.

Baca Juga: Gawat, Pejabat Tinggi di Puluhan Negara Ikut Menjadi Korban Peretasan via Whatsapp

Sementara itu, Mevira Munindra, Heads of Operations IDC Indonesia, menyatakan transformasi digital adalah sebuah perjalanan transformasi bisnis. Transformasi digital selanjutnya atau Digital Transformation (DX) 2.0 akan berbasiskan data.

IDC memperkirakan pada tahun 2022, 50% perusahaan di Indonesia akan membentuk digital-native platforms dengan Cloud, Mobility dan Big Data & Analytic sebagai teknologi utama untuk bisa bertahan dan berkompetisi di pasar ekonomi digital.

Baca Juga: Hacker asal Sleman mengantongi Rp 31,5 miliar dengan meretas perusahaan di AS

Seiring pesatnya perkembangan transformasi digital, menurut dia, terdapat empat tantangan utama yang perlu diperhatikan di Indonesia. Sekitar 70% responden yang disurvei IDC menilai peta jalan strategis untuk investasi digital merupakan tantangan utama.

Kemudian disusul mengembangkan kemampuan dan keterampilan digital (65%), membangun struktur organisasi yang tepat (65%), dan menemukan key performance indicators (KPI) untuk mengukur kesuksesan digital (45%). “Pada 2023, 80% entitas di Asia Pasifik akan menggabungkan KPI digital baru, yang berfokus pada tingkat inovasi produk/layanan, kapitalisasi data, dan pengalaman karyawan, untuk menavigasi ekonomi digital,” kata Mevira.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bisnis Keamanan Siber Diprediksi Bakal Tumbuh di Indonesia"

Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×