Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri komponen otomotif optimistis kinerja akan membaik dan bertumbuh pada tahun ini setelah sepanjang tahun lalu jumlah penjualan mobil mengalami penurunan yang berimbas pada kinerja industri komponen otomotif.
Sekretariat Jenderal Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmad Basuki mengatakan, untuk kinerja komponen otomotif sepanjang 2023 memang mengalami penurunan. Walau begitu GIAMM tetap optimistis kinerja komponen otomotif akan lebih baik di tahun ini.
"Meskipun total produksi tahun 2023 untuk roda empat sedikit menurun 40.000 unit, akan tetapi total produksi kendaraan roda dua mengalami kenaikan hampir 1 juta unit," kata Rachmad kepada KONTAN, Senin (5/1).
Emiten produsen komponen, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mengaku dari sisi penjualan sebagai produsen komponen tetap mengalami peningkatan karena adanya proyek-proyek baru untuk roda dua dan roda empat dan juga produsen komponen otomotif.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Yakin Bisnis Komponen Otomotif Tahun Ini Cerah
Dari sisi profitabilitas pun ada pertumbuhan yang cukup baik dikarenakan harga bahan baku besi yang cukup stabil.
"Khusus untuk komponen reguler yang dipasok secara khusus ke roda empat ada sedikit penurunan, namun kami tetap mendapatkan dan memproduksi barang-barang baru sehingga overall untuk bisnis ke segmen roda empat pun tetap ada pertumbuhan," kata Anthony Wijaya, Direktur Keuangan Garuda Metalindo kepada KONTAN, Senin (5/1).
Sementara itu, emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) meyakini bisnis komponen otomotif pada tahun ini cerah meskipun penjualan roda empat sempat menurun pada 2023.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan, permintaan komponen sepanjang tahun 2023 cenderung masih stabil dan tahun ini diharapkan akan lebih cerah.
"Pasar Indonesia memang cukup fluktuatif di mana penjualan domestik untuk pasar roda empat sedikit menurun. Tetapi pasar kita ditolong oleh penjualan ekspor," kata Irianto kepada KONTAN, Senin (5/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News