Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Penjualan mobil niaga Indonesia masih jauh tertinggal dari Thailand. Berdasarkan data Asean Automotive Federation (AAF) tahun 2016, Indonesia menjual 200.406 unit atau 18% dari total pasar mobil niaga Asean sebanyak 1.063.226 unit. Sedangkan Thailand punya porsi dua kali lipat yakni 41%, setara dengan 440.735 unit mobil.
Johannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengamini bahwa Thailand selangkah lebih jauh dibandingkan Indonesia. Meskipun secara domestik pasar Thailand kecil, namun dari segmen ekspor mereka besar. “Mereka juga memproduksi banyak varian dan tipe ketimbang Indonesia,” sebut Johannes kepada KONTAN Senin, (24/4).
Pada tahun 2016, Indonesia memproduksi 209.288 unit mobil niaga. Sementara Thailand memproduksi lima kali lipat, yakni 1.139.384 unit.
Lebih jauh lagi Johannes mengatakan, penjualan mobil niaga Indonesia dalam tiga tahun cenderung turun. Namun di tahun ini Johannes lebih optimistis, lantaran faktor harga komoditas yang mulai membaik di daerah luar Jawa. “Dengan sentimen semacam itu harusnya penjualan mobil (niaga) bisa rebound tahun ini,” sebut Johannes.
Johannes menilai segmen medium truck ke bawah diperkirakan bakal naik. “Saya yakin bisa terjual 80.000-an unit (di tahun ini),” sebutnya. Menurut data Gaikindo Januari-November 2016, segmen truk dan bus penjualan turun 12% dibanding periode sama tahun sebelumnya menjadi 63.762 unit.
Namun sepanjang Januari-Februari 2017 ini, penjualan segmen truk dan bus naik 16% menjadi 13.345 unit dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, Agen Pemegang Merek Mitsubishi, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), berencana memperkuat market leader di segmen light truck di Indonesia. "Permintaannya naik, momentum menjelang Lebaran ada kenaikan. Biasanya karena permintaan consumer goods serta persiapannya dua bulan sebelum bulan puasa," urai Duljatmono, Direktur Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor di Bogor, Minggu (23/4).
Sejauh ini KTB belum melakukan ekspor. "Kita memenuhi permintaan lokal saja dulu, karena untuk Indonesia saja sudah besar sekali," sebut Duljatmono.
Kawasan Sumatera berkontribusi di atas 20% terhadap penjualan total mobil niaga KTB. Sektor sawit dan infrastruktur yang sempat tumbuh menyebabkan permintaan mobil niaga Mitsuhlbishi naik. Sedang tipe yang mendominasi penjualan truk Mitsubishi ialah Colt Diesel yang kontribusinya 90% dari total segmen truk Mitsubishi.
KTB mengklaim pangsa pasar Colt Diesel mencapai 60% untuk tipe sejenis di kuartal I tahun ini. Sedangkan dikelas medium truk, karena pesaing cukup banyak KTB baru mengembangkan pangsa pasar 18%-19% di 2016. Ini pun utilisasi pabrik untuk tipe truk masih 60%-70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News