kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis modem dongle kian bersinar


Kamis, 16 Desember 2010 / 22:26 WIB
Bisnis modem dongle kian bersinar


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Produsen lokal sepertinya tak mau ketinggalan untuk menikmati manisnya pasar modem dongle. Tak ayal, belakangan, tingkat persaingan di bisnis ini pun kian sengit. Halim S Suparman, General Manajer PT Wellcomm Pratama Ritelindo bilang, pasar modem dongle sangat lebar."Kami lihat potensi pasarnya bagus," katanya.

Halim bilang, penjualan modem Wellcomm tahun ini terbilang baik dengan tingkat penjualannya mencapai 80.000 unit. Tahun depan, Wellcomm akan meluncurkan dua model modem dengan kecepatan kecepatan 3,6 Mb/s n 7,2 Mb/s. Menurut Hadi, masing-masing akan ditargetkan terjual total 200.000 unit. Saat ini, selain bekerjasama dengan Telkomsel dan Tri, Wellcomm mulai menjejaki kerjasama dengan operator-operator lain.

Asal tahu saja, Wellcomm selama ini dikenal dengan produsen lokal yang memproduksi aksesoris casing handphone. Namun sejak tahun ini, Wellcomm mulai menggarap pasar gadget. Selain sebagai produsen casing, Wellcomm juga bertindak sebagai distributor resmi aksesoris milik Motorola dan Sony Ericson. Sejak Juni tahun 2010, Wellcom sudah menjual modem dongle merek Wellcomm bekerjasama dengan Telkomsel. Halim bilang, kegiatan manufaktur merek Wellcomm sendiri dilakukan di China."Karena itulah, sekarang omset kami sudah 50% aksesoris dan 50% gedget. Modem dongle sangat berkontribusi atas penjualan," ungkapnya.

Agar penjualan modem Wellcomm moncer, Wellcomm mengandalkan 50 Wellcomm Shop diseluruh tanah air. Tahun depan Wellcomm akan menambah hingga 50 outlet lagi. Selain itu Wellcomm mengandalkan jaringan outlet milik operator. Selain itu, Wellcomm targetnya bisa menyasar kalangan middle low karena harga produknya saat ini sudah mencapai Rp 400.000 perunit. "Ingin bisa jual lebih murah kedepan biar modem bisa terjangkau," tambah Halim.

Tidak mau kalah, ZTE saat ini juga mulai bersaing merebut pasar modem. Menurut Fan Xiaoyong, Managing Director PT ZTE Indonesia bilang, sejak tahun lalu bisnis modem ZTE tumbuh hingga 40%. Pertumbuhan ini karena pertumbuhan infrastruktur telekomunikasi yang baik di tanah air. ZTE saat ini berkerjasama bundling dengan hampir ke semua operator. Bisnis inti ZTE sendiri 70% adalah jaringan dan 30% adalah bisnis handset. Tahun lalu bisnisnya tumbuh hingga sebasesar 20%."Targetnya bisnis kami tahun depan optimis bisnis bisa naik hingga 30%," kata Fan.

Salah satu operator yang jadi ujung tombak penjualan ZTE adalah dengan PT Smart Telecom. Asal tahu saja, jaringan internet teknologi EVDO Rev B yang dipakai Smart Telecom adalah besutan ZTE. Fan bilang, operator sangat menunjang penjualan modem dongle milik ZTE. Maria Claudine, PR Manager Spesialist SMART bilang saat ini sudah memiliki pelanggan internet sebanyak 635.000 pelanggan. Jumlah tersebut, terdiri dari pemakai USB Dongle, handset voice, hingga BlackBerry. Ia bilang, sampai akhir tahun, jumlah pelanggan bisa mencapai sebesar 700.000 pelanggan."Peningkatan ini karena penurunan harga USB donggle yang awalnya sempat Rp 900.000 turun hingga Rp 500.000, jadi semua kalangan sudah memakai," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×