Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan PT Pertamina (Persero) sebagai pengelola Blok Rokan pasca 2021 pada 31 Juli 2018 lalu. Namun hingga kini Pertamina belum juga menandatangani kontrak baru untuk Blok Rokan.
Terkait tanda tangan kontrak Blok Rokan, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina harus membayar bonus tanda tangan sebesar US$ 784 juta dan performance bond sebesar 10% dari komitmen kerja pasti (KKP) sebesar US$ 500 juta terlebih dahulu sebelum tanda tangan kontrak. "Tunggu bayar signature bonus dong," ujar Djoko, Senin (17/12).
Menurut Djoko, Pertamina tidak terkendala untuk membayar bonus tanda tangan dan performance bond tersebut. "Tidak ada kendala, tinggal dibayar sama dia. Kan tunggu bayar dulu, kan uangnya banyak itu," kata Djoko.
Djoko bilang, Pertamina akan membayar bonus tanda tangan dan performance bond pada 21 Desmeber 2018 nanti. "Kalau tidak salah dia mau bayar tanggal 21 Desember deh," katanya. Dengan begitu, tanda tangan kontrak baru Blok Rokan akan dilakukan pada akhir Desember 2018.
Corporate Secretary Pertamina, Syahrial Mukhtar bilang, tanda tangan kontrak Blok rokan memang akan dilakukan sebelum akhir tahun. "Ya pokoknya bulan ini, sebelum akhir tahun. Kami upayakan semua akhir tahun, supaya tidak ada beban lagi," ujar Syahrial.
Saat ini Pertamina sedang mempersiapkan anak usaha agar bisa tanda tangan kontrak. Pembentukan anak usaha tersebut pun masih dalam proses. "Iya, jadi nanti untuk signing-nya kan perusahaan baru. Karena Rokan itu kan besar, jadi harus dikelola satu unit yang fokus menangani itu," imbuhnya.
Sementara untuk dana, Syahrial bilang Pertamina sudah mempersiapkan dana untuk membayar kewajiban di Blok Rokan. "Dana sudah tidak ada masalah," kata Syahrial.
Untuk mendapatkan Blok Rokan, Pertamina menyodorkan bonus tanda tangan sebesar US$ 784 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun dan nilai komitmen pasti lima tahun sebesar US$ 500 juta atau Rp 7,2 triliun dalam menjalankan aktivitas eksploitasi migas.
Komitmen pasti 5 tahun sebesar US$ 500 juta yang diajukan Pertamina, tidak hanya akan digunakan untuk pengembangan Blok Rokan, tetapi juga lapangan-lapangan lainnya yang belum dieksplorasi.
Blok Rokan merupakan salah satu blok migas yang bernilai strategis. Produksi migas Blok Rokan menyumbang 26% dari total produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan dimana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News