kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bos Lippo John Riady Sebut Keberadaan Dokter Spesial Masih Terpusat di Kota Besar


Senin, 17 Oktober 2022 / 12:51 WIB
Bos Lippo John Riady Sebut Keberadaan Dokter Spesial Masih Terpusat di Kota Besar
Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Minimnya jumlah dokter spesialis di berbagai rumah sakit di Indonesia, mendorong masyarakat untuk berobat ke luar negeri, sehingga devisa hampir US$ 6 miliar per tahun atau hampir Rp 100 triliun dinikmati negara lain.

Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady mengatakan, secara kualitas dokter-dokter spesialis di Indonesia tidak kalah  dan banyak yang melampaui koleganya di luar negeri karena terbiasa menghadapi persoalan kesehatan yang lebih kompleks dan berat di dalam negeri.

“Hanya saja, keberadaan dokter-dokter spesialis masih berpusat di Jakarta. Semakin jauh dari kota besar, kualitas dan jumlah dokter semakin berkurang,” kata John dalam keterangannya, Senin (17/10/2022).

Ia juga mendukung kekhawatiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas fenomena banyaknya masyarakat berobat ke luar negeri hingga menghabiskan dana US$ 6 miliar per tahun.

Baca Juga: Siloam International (SILO) Kembangkan Jaringan RS dengan Model Managed Services

Presiden Jokowi mengungkapkan, masyarakat kelas atas itu cenderung berobat ke luar negeri,  seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang karena  kurang mengapresiasi keberadaan rumah sakit dan layanan kesehatan di dalam negeri.

“Karena masyarakat memandang di dalam negeri, entah rumah sakitnya, entah tenaga kesehatan, dan alat kesehatannya belum siap atau lebih baik berobat ke luar daripada  di dalam negeri,” ujarnya.

John mengungkapkan, saat ini jumlah dokter hanya sekitar 81.011 orang, dengan persebaran terbanyak di Pulau Jawa, terutama Jabodetabek. Rasio itu hanya mencapai 0,3 per 1.000 orang. 

“Lemahnya industri kesehatan di Indonesia, justru telah menguntungkan negara-negara tetangga yang memiliki industri jasa kesehatan lebih maju. Persoalannya, dari sisi suplai layanan kesehatan secara nasional dinilai sangat kurang, terutama dari segi kuantitas, Indonesia hanya memiliki rasio ranjang 1,33 per 1.000 orang,” tambahnya.

Baca Juga: Siloam (SILO) Meraup Laba Bersih Rp 212,9 Miliar pada Semester I 2022

Padahal, sektor kesehatan merupakan salah satu tulang punggung pemasukan ekonomi nasional. Apalagi, terdapat kebutuhan yang meningkat seiring antisipasi merebaknya wabah di masa depan maupun pertumbuhan pendapatan masyarakat.

Indonesia memiliki pasar yang besar untuk industri kesehatan, sementara itu sekitar 600.000 masyarakat Indonesia pergi keluar negeri.

“Ke depan tren masyarakat terhadap kesehatan semakin meningkat. Bahkan hidup sehat sekarang sudah menjadi gaya hidup,” kata John.

Hal inilah yang membuat Lippo Group sejak jauh hari berinvestasi di sektor kesehatan dengan pendirian RS Siloam di Lippo Karawaci pada 1992. Tidak tanggung-tanggung, visi Lippo Group di bidang kesehatan itu pun membidik langsung kualitas paling atas untuk layanan kesehatan.

John mengungkapkan hal itu dibuktikan Siloam merupakan rumah sakit pertama yang bekerja sama dengan Gleneagle Hospital Singapore dan mendapatkan akreditasi Joint Commission International atau JCI. Akreditasi ini merupakan standar layanan kesehatan berkelas internasional.

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Dikabarkan Bakal Tambah Kepemilikan Saham SILO

Untuk itulah, Siloam banyak menempatkan dokter-dokter spesialis di daerah dan meningkatkan kualitasnya menjadi standar internasional seperti Siloam Labuan Bajo International Medical Centre (LIMC) misalnya. 

“Agar dapat  memberikan kenyamanan bagi masyarakat setempat dan para wisatawan mancanegara untuk mendukung pemulihan pariwisata dan mendongkrak jumlah wisatawan ke Labuan Bajo pada masa mendatang,” jelasnya.

Saat ini, Siloam memiliki 40 rumah sakit di 27 provinsi. Tidak hanya itu, Lippo Group juga terus berupaya mengisi ruang kosong produksi dokter-dokter spesialis yang mumpuni. 

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Pilihan dari Para Analis untuk Perdagangan Kamis (4/8)

“Secara jangka panjang, problem ini perlu diselesaikan dengan menggenjot perguruan tinggi menghasilkan para dokter, hal inilah yang diampu oleh Fakultas Kedokteran UPH. Selain itu, bisa diambil kebijakan untuk menarik pulang para diaspora dokter yang praktik di berbagai rumah sakit di luar negeri,” kata John.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×