Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkap efek pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kepada kinerja serta beban yang harus ditanggung oleh sektor ritel.
"Jadi dampak pelemahan rupiah dan peningkatan dolar Ini masalah global. Ke ritel dampaknya ada dari bahan baku dan juga bahan penolong yang diproduksi oleh supplier atau produsen," ungkap Roy.
Jika ada kenaikan bahan baku maka produsen juga akan menaikkan harga jualnya ke ritel.
"Karena bayarnya (bahan bakunya) pakai dolar AS, tetapi terima uang-nya dari rupiah, jadi bayarnya harus lebih mahal, karena dolarnya naik maka secara tidak langsung, ke ritel juga naik harga belinya, harga jualnya di ritel juga pasti naik," jelas Roy.
Baca Juga: Pebisnis Ritel Tepis Tudingan Top-up Dompet Digital di Minimarket Terkait Judi Online
Meski begitu ia mengatakan kenaikan ini tidak terjadi di semua produk,hanya produk tertentu saja terutama yang bahan bakunya masih mayoritas impor.
"Itu terjadi nggak pada semua produk, karena tidak semua produk impor, tapi yang ada ketergantungan bahan baku dan penolongnya impor itu pasti akan berdampak pada harga jual," katanya.
"Kedelai misalnya, jadi bahan baku kedelai itu nggak ada di Indonesia, harus dari Amerika Latin. Beras juga kan impor, gula juga impor. Nah tinggal pemerintah mau menaikkan nggak subsidi-nya? Kalau subsidi-nya nggak naik maka akan dampak kepada harga jualnya pasti mesti naik," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News