kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bosowa menjajal bisnis penerbangan


Jumat, 26 Desember 2014 / 11:38 WIB
Bosowa menjajal bisnis penerbangan


Reporter: RR Putri Werdiningsih, Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bosowa Group, menjadi nyawa baru bagi bisnis penerbangan PT Sky Aviation. Bosowa Group, lewat anak usaha yang baru dibentuknya, yakni, PT Ersa Eastern Aviation resmi menjadi investor baru bagi maskapai penerbangan yang sudah berhenti terbang sejak Maret 2014 yang silam.

Erwin Aksa, Chief Executive Officer Bosowa Corporindo mengatakan telah membeli 100% saham Sky Aviation. Ini menjadi penanda keseriusan Bosowadalam mengembangkan bisnis penerbangan. "Akuisisi ini masih proses, kami sedang menunggu bisnis model yang baru," papar keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini kepada KONTAN, kemarin (25/12).

Sayang, Erwin masih enggan membocorkan besaran dana Bosowa Group untuk mengakuisisi 100% saham Sky Aviation. Meski belum bersedia berbicara banyak mengenai rencana pengembangan Sky Aviation ke depan, Erwin memastikan, dalam tahap awal ini akan merombak manajemen Sky Aviation dan mengganti nama perusahaan.

Selain itu, "Kami juga akan membeli beberapa pesawat baru untuk menambah jumlah armada yang ada saat ini," imbuh dia.

Saat ini, Ersa tengan menimbang bisnis yang akan dimasuki entitas terbaru dari Grup Bosowa ini, apakah ajkan fokus ke penerbangan berjadwal atau penerbangan charter. Namun, untuk sementara, Bosowa akan membidik pelanggan dari korporat terlebih dahulu.

Namun, ke depan, Bosowa Grup siap membekingi Sky Aviation ini untuk bersaing dengan maskapai lain seperti Lion Air, Sriwijaya, Citilink, Air Asia, dan lainnya. Apallagi, "Kami sudah memiliki pesawat yang berjadwal," ungkap dia.

Sementara mengenai izin usaha dari Kementerian Perhubungan yang bakal habis pada Maret 2015 nanti, Erwin menegaskan izin tersebut bisa diperpanjang. Bosowa akan segera mengurus perpanjangan izin ke Kemhub.

Merujuk izin Sky Aviation, perusahaan ini sejak 8 Maret 2010, mengantongi Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal. Sky juga memiliki pesawat jenis Cirrus SR20 & Cirrus SR22 bermuatan tiga penumpang, Grand Cessna Caravan bermuatan sembilan penumpang, Fokker 50 bermuatan 50 penumpang, Boeing 737-300 bermuatan 130 penumpang, dan SUKHOI SUPERJET 100 bermuatan 87 penumpang.

Total pesawat yang dimiliki Sky mencapai 50 pesawat. Namun, hanya 10 yang dalam kondisi baik. Sky juga saat ini memiliki 18 rute. Sediakan avtur sendiri Meski industri penerbangan saat ini yang mengalami masa sulit akibat tekanan depresiasi nilai tukar rupiah, tapi ini tak membuat Bosowa khawatir.

Erwin mengaku telah menyiapkan strategi jitu agar bisa menjaga efisiensi operasional maskapai. Kata Erwin, Bosowa Group saat ini juga sudah menyiapkan anak usaha bernama PT Bosowa Duta Energasindo untuk menjadi penyedia avtur bagi maskapai yang baru saja dibelinya itu. "Bosowa akan memastikan masalah fuel (avtur) akan di-support anak usaha sendiri, jadi tak dimonopoli Pertamina," ujarnya. 

Jika selama ini PT Pertamina bisa menjual avtur, tentunya, Bosowa Group sebagai perusahaan swasta juga bisa melakukannya. Tentu saja, langkah ini bisa terlaksana bila mempunyai daya dukung infrastruktur seperti pipa dan kilang yang memasoknya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×