kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Brantas Abipraya Tuntaskan Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di IKN


Senin, 10 Februari 2025 / 15:41 WIB
Brantas Abipraya Tuntaskan Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di IKN
ILUSTRASI. Brantas Abipraya tuntaskan pembangunan TPST di IKN


Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Brantas Abipraya (Persero) telah menuntaskan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

TPST ini dibangun di atas lahan seluas 22,15 hektare dan berpotensi dapat mengolah sampah sebesar 74 ton per hari dan lumpur sebanyak 15 ton per hari.

Baca Juga: Dukung UMK Lokal, Brantas Abipraya Beri Pelatihan dan Pembinaan UMK Ubud Naik Kelas

“Berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), tempat pengolahan ini tak hanya dibangun dengan desain yang unik dan futuristik, namun juga dapat mengolah sampah menjadi energi,” ujar Purnomo, Direktur Operasi II Brantas Abipraya, dalam siaran pers, Senin (10/2). 

Purnomo menambahkan, beberapa fungsi dari TPST antara lain dapat memisahkan sampah organik dan anorganik, mendaur ulang sampah yang dapat digunakan kembali, mengubah sampah organik menjadi kompos, menangani sampah yang tidak dapat didaur ulang, dan mengolah sampah menjadi energi baru terbarukan.

Dengan luas lahan TPST 1,3 hektare,  sistem pengolahan sampah di KIPP IKN ini memerlukan konsep untuk dapat menopang berjalannya perencanaan kota yang baik, yang didesain terintegrasi dengan komponen penunjang lainnya. 

Baca Juga: Intip Pembangunan Hunian ASN Ibu Kota Negara Nusantara, Dikerjakan Brantas Abipraya

“Nantinya, dengan adanya TPST ini dapat menghasilkan emisi di atas standar yang ditentukan sebesar 60% sampah yang ditimbulkan harus didaur ulang,” tambahnya. 

Sistem pengelolaan sampah terkoneksi dengan internet yang dapat diakses oleh penduduk, serta residu dari pengolahan minimum. Tak hanya itu, adanya TPST ini nantinya tidak menghasilkan emisi di atas standar yang ditentukan (net zero emission) dan memiliki residu dari pengolahan minimum.

“Hasil sampah ini akan dibenahi sehingga menjadi tenaga listrik yang tidak membebani lingkungan. Sehingga pembangunan TPST ini dapat sejalan dengan prinsip yang diteladani oleh IKN Nusantara yaitu kota modern yang berkelanjutan (smart forest city),” tutup Purnomo. 

Selanjutnya: Pertamina Bersama Pers Dukung Kemandirian Bangsa

Menarik Dibaca: 4 Varian Toner Glad2Glow Sesuai Kebutuhan Kulit, Kulit Kusam Pilih Mana?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×