Reporter: Asnil Bambani Amri, BBC Indonesia | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Manajemen Garuda Indonesia mengaku belum mendengar secara resmi mengenai anjuran manajemen Britair agar pilotnya bekerja sementara waktu dengan Garuda Indonesia.
Britair adalah maskapai penerbangan lokal Prancis yang berdiri sejak 1993 dan kini mengalami kesulitan keuangan, sehingga terpaksa mengurangi karyawannya.
"Kemungkinan seperti itu (bekerja untuk Garuda) bisa saja terjadi," kata juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto saat dihubungi BBC Indonesia.
"Namun untuk kepastiannya saya harus konfirmasi dengan chief pilot Garuda," tambah Pujobroto.
Seperti diberitakan kantor berita AFP dan sejumlah media asing, manajemen Britair menyodorkan nama Garuda Indonesia sebagai alternatif tempat kerja baru bagi para pilotnya.
"Kami sedang berkonsultasi dengan para pilot untuk mengetahui apakah mereka tertarik bekerja untuk Garuda," kata seorang juru bicara Britair.
Salah satu alasan mengapa manajemen Britair menyarankan para pilotnya untuk bekerja dengan Garuda Indonesia adalah, rencana maskapai plat merah ini menggunakan pesawat jenis Bombardier CRJ1000 berkapasitas 100 orang penumpang.
Britair menganggap, pilot-pilotnya berpengalaman mengendalikan pesawat terbang buatan Kanada itu, karena saat ini sebanyak 39 Bombardier dari berbagai varian memperkuat jajaran maskapai ini.
Sementara itu Garuda Indonesia membutuhkan pilot-pilot yang memiliki pengalaman dan sudah menjalani pelatihan untuk mengendalikan pesawat terbang jenis ini.
Anak perusahaan Air France-KLM tersebut saat ini tengah menjalankan program restrukturisasi dan harus menghapus 5.000 posisi, termasuk 450 orang pilot.
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan ekonomi yang tengah menanjak adalah pasar potensial untuk industri penerbangan.
Sayangnya, Badan Federal Penerbangan Amerika Serikat menilai, penerbangan Indonesia belum memenuhi standar keamanan yang ditetapkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News