kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BTEL dan FREN berkolaborasi menuju layanan 4G


Senin, 03 November 2014 / 18:07 WIB
BTEL dan FREN berkolaborasi menuju layanan 4G
ILUSTRASI. 3 Cara Mencerahkan Kulit yang Gelap dari Rumah, Cobain Yuk!


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dua operator berbasis Code Division Multiple Access (CDMA), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Smartfren Telecom, Tbk (FREN) resmi berkolaborasi untuk penyelenggaraan jaringan di frekuensi 800 MegaHertz (MHz). Dalam perjanjian kerjasama kolaborasi itu, BTEL sebagai pemegang merek produk Esia akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggannya.

Presiden Direktur BTEL Jastiro Abi menyatakan, kolaborasi ini adalah komitmen kedua operator untuk mendorong peralihan teknologi CDMA  menuju layanan 4G berbasis Long Term Evolution-Frequency Division Duplex (LTE-FDD).

"Kerjasama ini adalah respon cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong "broadband society" dan "broadband economy" di seluruh Indonesia. Kerjasama strategis ini sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut dari teknologi CDMA yang kami gunakan selama ini. Setelah ini, pelanggan BTEL dan FREN bukan hanya mendapatkan  layanan yang berkualitas tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD," katanya melalui rilis yang diterima KONTAN, Senin (3/11).

Dengan Perjanjian Kolaborasi tersebut, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan milik FREN sehingga tetap dapat melayani pelanggan masing-masing. BTEL dan FREN telah menandatangani Perjanjian Kolaborasi dan Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan pada hari Kamis, 30 Oktober 2014 lalu. 

Menurut Jastiro, kerjasama BTEL dan FREN adalah bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomer 932/2014. "Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA," ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa selain pelanggan yang akan sangat diuntungkan adalah pemegang saham dan para stakeholders dari masing-masing, BTEL dan FREN. "Kerjasama ini membuka peluang bisnis yang jauh lebih besar bagi BTEL dan juga Smartfren sebagai operator yang sudah diijinkan untuk menggunakan teknologi netral pada frekuensi 800 Mhz. Sehingga pemegang saham dan seluruh stakeholders mempunyai kesempatan lebih terbuka lagi untuk mengembangkan usahanya karena kami telah menemukan solusinya lewat kerjasama strategis ini," papar Jastiro.

Sementara itu, Presiden Direktur Smartfren Rodolfo Pantoja juga mengatakan bahwa Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kerjasama kolaborasi usaha antara BTEL dan Smartfren ini. 

Menurutnya dalam Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren sendiri. Dengan kerjasama kolaborasi jaringan tersebut, diyakini akan dapat meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan kedua perusahaan, baik Smartfren maupun BTEL. 

"Sebagai dua operator milik pengusaha nasional kita bukan saja harus cepat dan terdepan dalam mendukung program pemerintah, tapi juga harus saling mendukung satu dengan yang lain, bersama - sama mengatasi masalah yang selama ini membatasi pertumbuhan perseroan," kata Rodolfo. 

Lebih lanjut, BTEL dan Smartfren akan segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggannya. 

"Saat ini yang terpenting adalah kepentingan pelanggan baik Esia maupun Smartfren terlayani dengan sebaik-baiknya. Karena kalau pelanggan senang, maka para stakeholders bahkan regulator pun akan senang dan mendukung. Baik Esia maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan Esia akan mendapat jangkauan lebih baik," imbuh Jastiro. 

Sebagai penutup, Jastiro Abi dan Rodolfo Pantoja keduanya sangat mengapresiasi langkah Pemerintah melalui Kominfo mendorong kedua operator nasional ini dalam sebuah proses penyehatan Industri Telekomunikasi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×