kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukit Asam (PTBA) buka opsi diversifikasi pasar karena harga batubara tertekan


Rabu, 08 April 2020 / 16:38 WIB
Bukit Asam (PTBA) buka opsi diversifikasi pasar karena harga batubara tertekan
ILUSTRASI. Foto udara kantor PT Bukit Asam yang merupakan gedung cagar budaya, di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (10/7/2019). Rencana revitalisasi aset gedung perkantoran PT Bukit Asam menjadi hotel bertaraf internasional tetap dilanjutkan meski gedungnya mas


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga batubara yang tercermin dalam Harga Batubara Acuan (HBA) mulai merosot terimbas pandemi Corona. Setelah sempat merangkak naik dalam dua bulan terakhir, HBA April 2020 dipatok di angka US$ 65,77 per ton.

Angka itu turun US$ 1,31 dari HBA Maret yang ada di angka US$ 67,08 per ton. Pandemi Corona menambah tekanan pada bisnis batubara yang telah mengalami tren pelemahan harga sejak tahun lalu.

Sejumlah emiten pun mengatur strategi untuk memitigasi dampak pandemi, tak terkecuali bagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Baca Juga: IHSG turun 3,18%, ini 10 saham net sell terbesar asing pada Rabu (8/4)

Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa mengungkapkan, HBA April cukup menggambarkan kondisi pasar batubara di tengah pandemi Corona, termasuk dampak yang ditimbulkan seperti lockdown di India yang merupakan salah satu konsumen terbesar batubara.

"Menurunnya konsumsi batubara karena beberapa negara juga mulai membatasi konsumsinya sehingga demand menurun menyebabkan index menurun," kata Hadis kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Dalam hitungan PTBA, sambungnya, kondisi pasar dan harga batubara pada triwulan I tahun ini mengalami penurunan sebanyak 25%-30% dibandingkan indeks pada Triwulan I tahun lalu yang masih berada di atas US$ 90 per ton.

Baca Juga: Permintaan lesu imbas corona, harga batubara acuan April turun jadi US$ 65,77 per ton

"Berdasarkan kondisi Pandemi Corona ini, dan HBA yang sudah menurun, proyeksi rerata harga dan juga permintaan batubara di sepanjang tahun akan mengalami penurunan," ungkapnya.

Kendati begitu, Hadis menyebut bahwa penurunan penjualan batubara PTBA tidak terlalu dalam lantaran lebih dari 60% penjualan batubara PTBA menyasar pasar domestik.

Namun, Hadis mengatakan PTBA tetap melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kondisi pasar saat ini agar tetap bisa menjaga kinerja.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan akan umumkan keadaan darurat

Selain melakukan efisiensi, jelas Hadis, PTBA juga tengah mencari dan membuka peluang pasar baru. Tujuannya antara lain Taiwan dan Brunei Darussalam. "Juga langsung menjual ke end user dengan harga terbaik serta menambah pasar domestik," tandasnya.

Asal tahu saja, pada tahun ini PTBA memasang target produksi di angka 30,3 juta ton atau naik sekitar 4% dibanding realisasi tahun lalu yang sebanyak 29,1 juta ton.

Perusahaan pelat merah ini menargetkan mampu menjual 29,9 juta ton batubara dengan rincian 21,6 juta ton untuk pasar domestik dan 8,3 juta ton untuk pasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×