Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih mengkaji kelanjutan proyek gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) yang sempat mandek usai ditinggal investor utamanya, Air Products & Chemical Inc asal Amerika Serikat (AS).
PTBA akan menggandeng investor baru untuk melanjutkan proyek tersebut. Saat ini, PTBA akan menjajaki mitra baru dari China.
Corporate Communication & Government Relations Department Head PTBA Dinna Permana Setyani mengatakan, saat ini PTBA masih berada pada tahap penjajakan kerja sama dengan calon investor asal China untuk proyek tersebut.
“Kami memang masih dalam tahap penjajakan dengan investor yang terakhir, so far sih China ya. Saat ini kami masih menunggu kepastian dari sisi investor dan perhitungannya,” kata Dinna, Jumat (24/10/2025).
Baca Juga: PTBA Sediakan 800 Juta Ton Batubara untuk Hilirisasi, DME 5-6 Juta Ton Per Tahun
Dinna menjelaskan, proyek DME yang diharapkan dapat menjadi substitusi liquefied petroleum gas (LPG) itu masih dalam proses kajian menyeluruh, termasuk dari sisi investasi dan nilai proyek.
Karena itu, PTBA belum dapat menyampaikan besaran nilai investasi terbaru maupun kepastian jadwal pelaksanaan proyek.
“Proyek ini kan sudah berjalan cukup lama ya sejak 2020, jadi kami masih menunggu hasil kajian yang sedang dilakukan. Belum ada angka pastinya, karena semuanya masih dalam proses,” ujarnya.
Meski begitu, Dinna memastikan PTBA tetap berkomitmen menjalankan penugasan pemerintah untuk hilirisasi batubara.
“Intinya, apapun yang ditugaskan pemerintah, PTBA pasti akan mendukung. Kami siap melanjutkan proyek ini sesuai arahan pemerintah,” imbuhnya.
Adapun proyek gasifikasi batu bara menjadi DME tersebut berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG jika terealisasi.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Targetkan Hilirisasi Batubara Jadi DME Dilaksanakan Tahun Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













