kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukit Asam (PTBA) lirik peluang akuisisi lahan tambang dengan sejumlah pertimbangan


Selasa, 14 Juli 2020 / 11:43 WIB
Bukit Asam (PTBA) lirik peluang akuisisi lahan tambang dengan sejumlah pertimbangan
ILUSTRASI. Pertambangan batubara Bukit Asam (PTBA)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk menyatakan tetap membuka opsi akuisisi berbagai lahan tambang demi menambah cadangan batubara. Emiten berkode saham PTBA ini akan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum benar-benar hendak mengeksekusi rencana bisnis tersebut.

Sekretaris Perusahaan PTBA Apolonius Andwie mengatakan, sebagai perusahaan yang ingin terus berkembang, maka perusahaan perlu menambah lagi cadangan batubaranya. Akuisisi lahan tambang batubara dapat menjadi cara untuk mewujudkan hal tersebut.

Dia menilai, secara teori saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan agenda akuisisi tambang. Sebab, seiring tren penurunan harga batubara, maka valuasi tambang yang akan diakuisisi juga ikut menurun.

Baca Juga: PTBA membidik lahan tambang AKT yang pernah diterminasi pemerintah

Tapi, tetap saja ada banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh PTBA. Perusahaan ini pun tidak hanya melihat sisi komersial dan legal ketika hendak menjalankan agenda akuisisi tambang. Belum bisa dipastikan juga kapan perusahaan pelat merah ini akan merealisasikan akuisisi lahan tambang.

“Apakah tahun ini, tentu kami belum bisa jawab secara pasti karena semua ada kajian dari berbagai sisi,” ujar sosok yang akrab disapa Polo tersebut saat jumpa pers virtual, Selasa (14/7).

Lebih lanjut dia bilang, PTBA tidak memiliki incaran wilayah tambang khusus untuk diakuisisi di kemudian hari. Dengan begitu, emiten pelat merah ini bisa saja mengakuisisi tambang yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Yang jelas, wilayah tambang tersebut mesti bisa memberi nilai tambah bagi PTBA di masa mendatang.

Polo juga menyebut, PTBA siap jika nantinya dipersilakan mengakuisisi bekas wilayah tambang batubara PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT). Ini mengingat, jika tak ada aral melintang, tambang batubara yang berada di Kalimantan Tengah tersebut akan ditawarkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kalau semua masalah AKT sudah clear, PTBA akan jajaki dan melakukan studi apakah layak diakuisisi dan bisa menambah nilai bagi perusahaan,” ungkap dia.

PTBA juga siap jika diberi mandat untuk mengakuisisi wilayah tambang batubara pemilik Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) jika kontraknya berakhir. Tapi kembali lagi, hal itu sangat bergantung dari aturan dan kebijakan pemerintah. PTBA pun akan selalu mengikuti arahan-arahan dari pemerintah terkait PKP2B tersebut.

Baca Juga: Ramai-ramai pangkas produksi batubara, PTBA potong produksi 20%, tertekan harga?

Yang terang, Polo bilang, PTBA memiliki opsi pendanaan yang memadai jika memang benar-benar ingin mewujudkan rencana akuisisi lahan tambang.

“Kami masih punya opsi pendanaan yang banyak entah melalui kas internal, obligasi, dan lainnya,” ujar dia.

Sebagai informasi, PTBA saat ini memiliki sumber daya batubara sebanyak 8,17 miliar ton dengan total cadangan tertambang sebesar 3,25 miliar ton.

Anak usaha MIND ID ini memiliki empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara. Di antaranya tambang Tanjung Enim seluas 40.347 hektar (Ha), tambang Perahap seluas 18.230 Ha, tambang Ombilin seluas 2.935 Ha, dan tambang IPC atau Internasional Prima Coal seluas 6.383 Ha.

Tambang Tanjung Enim masih jadi penopang utama PTBA lantaran memiliki sumber daya mencapai 4,64 juta ton dan cadangan tertambang hingga 2,84 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×