Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Hingga akhir September ini, Perum Bulog telah mengantongi deal kontrak pembelian beras sebanyak 425.000 ton yang berasal dari Thailand dan Vietnam. Dari jumlah tersebut sebanyak 50.000 ton beras sudah direalisasikan.
Sutarto Alimoeso Direktur Utama Bulog mengatakan, perincian dari impor beras tersebut adalah sebanyak 175.000 ton berasal dari Thailand, dan sisanya sebanyak 250.000 ton dari Vietnam. "Impor tersebut merupakan bagian dari keputusan rakor," kata Sutarto, Rabu (24/9).
Jenis beras yang diimpor sendiri terbagi kedalam dua jenis. Dari kontrak pembelian yang telah disepakati saat ini, sebanyak 125.000 ton merupakan beras jenis premium. Sementara sisanya sebanyak 300.000 ton berupa beras medium.
Meski tidak merinci, Sutarto bilang, kesepakatan harga yang didapat dari impor tersebut masih lebih murah dibandingkan harga beras dalam negeri. Saat ini tren harga beras internasional kecenderungannya mengalami kenaikan. Hal ini tidak lain karena negara-negara lain seperti Filipina dan Malaysia juga mencari pasar impor beras.
Realisasi pemasukan impor beras dari kesepakatan yang telah terjadi tersebut akan segera masuk dalam waktu dekat. Untuk penyalurannya, Sutarto bilang akan di kirim ke beberapa lokasi di Indonesia yang membutuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News