Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
Perlu reorientasi peran Bulog
Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas pun mengaku sulit menilai apakah Bulog sudah berhasil menjaga ketersediaan dan menstabilkan harga pangan. Apalagi, banyak faktor yang menentukan keberhasilan ini.
Meski begitu, supaya Bulog bisa menjalankan tugas dengan maksimal, Dwi pun menilai bahwa pemerintah perlu melakukan reorientasi atas peran Bulog.
Dia berpendapat, pemerintah perlu menegaskan kembali apa peran Bulog, apakah perusahaan ini bertujuan sebagai lembaga komersial yang fokus pada pengadaan beras dan berorientasi profit atau diminta untuk tetap menstabilkan harga saat paceklik, menyerap beras demi kesejahteraan petani bahkan memelihara stok beras yang ada.
Baca Juga: Dirut Bulog Buwas keputusan soal beras turun mutu ditetapkan lewat rakortas
Dia berpendapat, hal ini perlu dilakukan mengingat saat ini Bulog pun sudah kehilangan saluran penyaluran beras seperti rastra. Program yang berubah menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) itu membuat pemenuhannya tak lagi dilakukan oleh Bulog.
"Jadi di sini saya sebut perlu reorientasi peran Bulog, kalau Bulog tetap diminta menjalankan fungsi semula, Bulog menjadi Bulog masa lalu saja, jangan dituntut untung tapi membantu menyejahterakan petani. Kalau untuk melakukan fungsi itu, Bulog pasti ada trade off," tandas Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News