Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
"Bila mana harga di bawah HPP, itulah tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini Bulog untuk membeli, kita harus selalu berpihak pada petani. Bagaimanapun petani harus diuntungkan," ujar Budi.
Tak hanya menyerap beras untuk menjaga cadangan pangan, Bulog pun turut melakukan penjualan beras kepada masyarakat. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal menjelaskan, ini sebagai upaya untuk menjaga pasokan di tingkat konsumen.
Dia juga menjelaskan, biasanya di tengah panen seperti saat ini, penjualan beras Bulog ke masyarakat akan mengalami penurunan. Dia menuturkan, ini mengindikasikan bahwa stok beras di masyarakat masih cukup besar.
"Sebetulnya, pembelian dan penjualan beras itu bisa menjadi indikator bagaimana kondisi supply maupun kondisi stok beras di masyarakat atau di pasar," kata Iqbal.
Sejauh ini, Bulog pun sudah merealisasikan penyaluran beras untuk operasi pasar CBP sebesar 141.000 ton, untuk tanggap darurat 1.924 ton dan golongan anggaran 24.000 ton.
Baca Juga: Transformasi Bulog dari penyalur beras raskin hingga jual beras premium
Tak hanya amankan beras
Tak hanya mengamankan ketersediaan dan stabilisasi harga beras, bila mengacu pada Perpres 48 tahun 2016, Perum Bulog juga ditugaskan untuk menjaga ketersediaan jagung dan kedelai.
Bulog pun turut menjaga ketersediaan dan menstabilkan jenis pangan lainnya seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, bawang merah, cabai, daging sapi, daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam.
"Kalau untuk menjaga komoditas di luar tiga itu [beras, jagung, kedelai], itu tergantung penugasan, yakni Kementerian BUMN," terang Awaludin.
Seperti tahun ini, Bulog pun diperintahkan untuk turut mengamankan pasokan dan harga daging sapi/kerbau. Dalam beberapa hari ini, Bulog pun sudah menggelar operasi pasar dengan menjual daging beku senilai Rp 80.000 per kg. Kegiatan ini pun bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan antusias masyarakat.
Baca Juga: Bulog sudah datangkan 4.000 ton daging kerbau
Lebih lanjut, Awaluddin pun menegaskan bahwa pasokan beras dan daging dalam kondisi aman hingga Lebaran nanti, dengan begitu dia pun mengatakan saat ini penting untuk menjaga faktor psikologis pasar.
"Paling tidak beras dan daging aman, daging datang terus, kemudian beras Insya Allah apalagi saat ini posisinya bersamaan dengan panen,. Jadi dari sisi supply dan demand aman, sehingga kita menjaga faktor psikologi pasar saja," kata Awaluddin.