Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren permintaan produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar domestik menimbulkan optimisme kalangan pelaku usaha. Indikator gairah domestik tercermin dari konsumsi pasar lokal yang sepanjang senbilan pertama 2025.
Tingginya permintaan di pasar domestik turut dirasakan oleh PT Bumi Makmur Anugerahagung (BMA). “Melihat hasil penjualan pada semester pertama 2025, BMA optimistis volume penjualan bisa tumbuh dua kali lipat pada tahun ini dibandingkan dengan 2024,” papar Cheny Canliarta, Direktur PT Bumi Makmur Anugerahagung (BMA) dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025).
Cheny mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang beroperasi sejak 2024 itu. Dengan strategi ekspansi dan fokus pada produk turunan sawit, BMA optimistis dapat memperkuat posisinya di industri perdagangan CPO nasional.
BMA juga berkomitmen mendukung rantai pasok industri sawit yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Baca Juga: PTPN IV Catatkan Produksi CPO 2,20 Juta Ton hingga Oktober 2025, Ini Pendorongnya
Mengutip data Gapki, konsumsi domestik minyak sawit Indonesia sepanjang Januari–September 2025 tercatat sebanyak 18.460 ton, naik sekitar 5,13 persen dibandingkan periode yang sama 2024.
Per akhir September 2024, konsumsi pasar domestik tercatat 17.550 ton. Konsumsi domestik minyak sawit terbesar sepanjang sembilan bulan 2025 datang dari sektor biodiesel, yakni sebesar 9.414 ton atau sekitar 51% dari total konsumsi domestik. Selanjutnya diserap sektor pangan 40% atau sebanyak 7.372 ton dan sektor oleokimia 9% atau sebesar 1.674 ton.
Untuk ekspor minyak sawit, sepanjang Januari–September 2025 tercatat naik sekitar 13%dibandingkan periode yang sama 2024, yakni dari 21.949 ton menjadi 24.896 ton. Dari sisi nilai, ekspor minyak sawit Indonesia meningkat 39,85% secara tahunan.
Baca Juga: Kejar Produksi 100 Juta Ton CPO, 600.000 Ha Lahan Sawit Baru Dibuka Mulai 2026
Sepanjang Januari–September 2025, nilai ekspor minyak sawit mencapai US$27,31 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 sebesar US$19,53 miliar.
Gapki mencatat peningkatan nilai ekspor terjadi karena harga rata-rata Januari–September 2025 sebesar US$1.210/ton CIF Rotterdam, lebih tinggi dari rata-rata sembilan bulan pertama 2024 yang sebesar US$1.020/ton CIF Rotterdam.
Selanjutnya: Harga Emas Stabil di Atas US$4.200 Kamis (4/12) Pagi, Data Tenaga Kerja AS Melemah
Menarik Dibaca: IHSG Ada Potensi Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Kamis (4/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













