kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bungkil kedelai juga pengaruhi harga pakan ternak


Selasa, 17 Juni 2014 / 22:55 WIB
Bungkil kedelai juga pengaruhi harga pakan ternak
ILUSTRASI. Penyebab kenapa fitur baru quite mode di Instagram tidak muncul.


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tingginya harga pakan ternak yang mencapai Rp 7.000 per kilogram (kg) untuk ayam broiler, dan Rp 6.000 per kg untuk ayam layer atau petelur tidak hanya diakibatkan oleh tingginya harga jagung.

Sudirman Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mengatakan, salah satu faktor pendukung lain yang menyebabkan kenaikan harga pakan tersebut adalah tingginya harga bungkil kedelai.

Catatan saja, saat ini baik dari lokal maupun impor, harga bungkil kedelai dihargai US$ 700 per ton. Di pasar lokal, harga bungkil kedelai tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang 40 tahun terakhir. "Tingginya harga bungkil kedelai impor tersebut karena transportasi dari Argentina terhambat karena demo buruh sehingga pengiriman terlambat," kata Sudirman, Selasa (17/6).

Industri pakan ternak sendiri diperkirakan akan terus meningkat. Sudirman mencatat, setidaknya dalam lima tahun kedepan kapasitas terpasang industri pakan ternak ini akan bertambah sebanyak 5 juta ton menjadi sekitar 25 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×