Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) optimistis dapat terus meningkatkan kinerjanya di pasar es krim nasional sepanjang tahun 2024.
Sekretaris Perusahaan Campina Ice Cream Industry Sagita Melati menyampaikan, pihaknya mengincar pertumbuhan penjualan dobel digit, tepatnya 10% pada tahun ini. Proyeksi tersebut dipengaruhi oleh faktor seperti kondisi makroekonomi, geopolitik, hingga dinamika perhelatan Pemilu.
“Dengan adanya peningkatan jumlah uang beredar di masyarakat di tengah tahun politik, maka ini akan membawa dampak positif terhadap daya beli masyarakat,” ujar Sagita, Senin (15/1).
Baca Juga: Campina Ice Cream Industry (CAMP) Memperluas Pabrik Tahun Depan
Cuaca kering yang mendominasi sepanjang tahun akibat fenomena El Nino juga mempengaruhi tren permintaan es krim di Indonesia, termasuk bagi Campina.
Sejumlah strategi bisnis diusung oleh CAMP sepanjang 2024. Salah satunya adalah menghadirkan produk es krimnya ke kota-kota tersier guna meningkatkan brand awarness di berbagai lapisan masyarakat.
Selain itu, CAMP juga terus berinovasi untuk meluncurkan produk es krim baru yang berkualitas sekaligus senantiasa mendekatkan produk-produk es krim Campina pada segmen remaja dan milenial.
Lebih lanjut, CAMP memiliki rencana untuk memperluas pabrik es krim yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Sejauh ini, rencana ekspansi tersebut masih dalam tahap perencanaan dan perhitungan awal. CAMP sudah membeli lahan yang berada tepat di samping pabrik eksisting milik perusahaan.
“Jika (perencanaan dan perhitungan) sudah selesai, tanah baru ini dapat kami optimalkan penggunaannya,” ungkap Sagita.
Manajemen CAMP tidak menyebut jumlah capital expenditure (capex) atau belanja modal untuk perluasan pabrik di Surabaya. Perusahaan ini mengklaim tidak memerlukan capex yang terlalu besar mengingat masih ada peluang bahwa biaya pembangunan pabrik tersebut dapat diefisiensikan.
Asal tahu saja, saat ini kapasitas pabrik es krim CAMP berada di kisaran 30 juta liter per tahun dan diklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News