Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Perusahaan agribisnis multinasional Cargill mengambil alih Poliplant Group dari tangan dari Pacific Andes Group. Akuisisi ini rampung 30 Desember 2014, dan Poliplant secara penuh menjadi anak usaha Cargill. "Namun kami tidak bisa mengungkapkan besaran investasi yang kami lakukan dalam akuisisi ini," ujar John Hartmann, Chief Executive Officer Cargill Tropical Palm Holdings Pte Ltd, kepada KONTAN, Rabu (7/1).
Poliplant memiliki 5 anak usaha, yaitu Poliplant Sejahtera (PSA), PT Maya Agro Investama (MAI), PT Andes Agro Investama (AAI), PT Andes Sawit Mas (ASM) dan PT Andes Sawit Lestari (ASL). Cargill mengakuisisi lahan seluas 50.000 hektar, yang terdiri dari 35.000 hektar lahan milik Poliplant dan sisanya 15.000 dimiliki petani. Di lahan yang berlokasi di Kalimantan Barat tersebut akan dibangun bangun perkebunan baru minyak sawit.
Hartmann memaparkan, Cargill mengakuisisi Poliplant karena lokasi lahannya yang strategis. "Lahan Poliplant berdekatan dengan lahan Cargill yang sudah beroperasi di Kalimantan Barat, jadi bisa meningkatkan sinergi dan mengoptimalkan efisiensi beban perusahaan," ujarnya.
Dengan lahan yang luas tersebut, Cargill bisa mengembangkan rantai pasokan minyak sawit untuk memenuhi permintaan pelanggan, sekaligus memiliki kebun sawit yang berkelanjutan. "Sehingga kami bisa mencapai pertumbuhan bisnis lebih baik dan memperkuat Cargill di industri kebun minyak sawit," ujar Hartmann. Cuaca di lokasi lahan tersebut juga dinilai cocok untuk agribisnis.
Sayangnya pihak Cargill belum mau membeberkan rencana bisnisnya paska mengakuisi Poliplant. Mereka juga belum mengungkapkan apakah hasil produksinya akan dijual di dalam negeri atau akan diekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News