kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Carsurin: Pasar Motor Listrik Perlu Siap Hadapi Era Pasca-Subsidi


Rabu, 13 Agustus 2025 / 18:39 WIB
Carsurin: Pasar Motor Listrik Perlu Siap Hadapi Era Pasca-Subsidi
ILUSTRASI. Paparan publik PT Carsurin Tbk (CRSN).


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Carsurin Tbk (CRSN) mendorong pelaku industri kendaraan listrik (EV) roda dua di Indonesia untuk berinvestasi pada kesiapan pasar jangka panjang, seiring berakhirnya kuota subsidi pemerintah pada akhir 2024 yang memicu kontraksi penjualan.

Dalam International Battery Summit pada 5 Agustus 2025, Direktur CRSN Harold David Loevy menegaskan bahwa pertumbuhan berikutnya akan ditentukan oleh kesiapan teknis, bukan sekadar respons terhadap kebijakan sementara. 

Baca Juga: Carsurin (CRSN) Bagi Dividen Rp 6,7 Miliar, Intip Jadwalnya

“Menunda pengujian bukanlah pilihan yang netral ini merupakan risiko yang signifikan,” ujar Loevy dalam pidato utama berjudul Melampaui Subsidi: Membangun Ekosistem Baterai EV yang Siap Masa Depan, dikutip dari rilis resmi CSRN, Senin (11/8/2025).

Ia menambahkan, sertifikasi baterai bukan biaya akibat regulasi, melainkan investasi strategis untuk menguasai pasar di masa depan. 

Loevy menyoroti bahwa pengujian keselamatan baterai berdasarkan UN R136 atau SNI 8872 di Indonesia saat ini masih bersifat sukarela, sementara negara lain seperti Korea Selatan, India, dan Vietnam telah menjadikannya persyaratan wajib yang terintegrasi dalam regulasi, kelayakan asuransi, serta tata kelola rantai pasok.

Adapun, CSRN saat ini mengoperasikan fasilitas pengujian baterai EV yang terakreditasi SNI 8872 (identik dengan UN R136) dan sedang menambah akreditasi UN 38.3 untuk keselamatan transportasi, serta SNI 9102 untuk pengujian kinerja seperti ketahanan, perilaku termal, dan siklus hidup.

Dalam kesempatan yang sama, CSRN juga menyerahkan sertifikat SNI 8872:2019 kepada LG Energy Solution Ltd dari Korea Selatan, sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan standar keselamatan baterai EV di Tanah Air. 

Baca Juga: Naik 34,26%, Carsurin (CRSN) Incar Pendapatan Rp 602,19 Miliar di 2025

Loevy mengajak perakit baterai, importir, dan produsen motor listrik memanfaatkan perlambatan pasar saat ini sebagai waktu untuk mempersiapkan diri.

“Mereka yang berinvestasi dalam pengujian baterai sekarang akan menjadi pihak yang produknya siap dipasarkan dan ditingkatkan skalanya ketika pasar kembali bangkit,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×