kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.225   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.902   20,39   0,30%
  • KOMPAS100 1.006   3,48   0,35%
  • LQ45 769   2,90   0,38%
  • ISSI 227   0,81   0,36%
  • IDX30 396   1,60   0,40%
  • IDXHIDIV20 459   1,77   0,39%
  • IDX80 113   0,49   0,44%
  • IDXV30 114   0,94   0,83%
  • IDXQ30 129   0,24   0,19%

Ini Penyebab Penjualan Motor Listrik Menurun Drastis pada Awal 2025


Kamis, 03 Juli 2025 / 04:15 WIB
Ini Penyebab Penjualan Motor Listrik Menurun Drastis pada Awal 2025
ILUSTRASI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. Penjualan motor listrik turun drastis pada tahun 2025 ditengarai subsidi motor listrik dari pemerintah yang belum menemui kepastian.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penjualan motor listrik turun drastis pada tahun 2025 ditengarai subsidi motor listrik dari pemerintah yang belum menemui kepastian. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi.

Budi menyampaikan bahwa, penurunan penjualan motor listrik pada awal hingga pertengahan tahun 2025 disebabkan karena masyarakat menahan untuk membeli. Alasannya, mereka memilih untuk menunggu kucuran dana subsidi, motor listrik dari pemerintah. Ini membuat penjualan motor listrik seakan mandek, padahal sebenarnya motor listrik masih banyak diminati masyarakat.

"Sebetulnya (motor listrik) tetap menarik. Cuma masyarakat kan banyak yang tahu bahwa nanti skema pembelian akan diberikan bantuan oleh pemerintah. Nah, sampai sekarang belum ada, jadi itu (nahan dulu)," ujar Budi kepada Kontan, Rabu (2/7).

Baca Juga: Motor-Motor Terbaru Ramaikan Jakarta Fair 2025, Beragam Program Menarik Digelar

Ada pun, menurut perhitungannya, penurunan penjualan motor listrik pada tahun ini tak sedikit. Pada tahun lalu 2024 lalu misalnya, beberapa Agen Pemegang Merek (APM) motor listrik yang bisa memproduksi dan menjual motor listrik hingga 1.000-2.000 unit per bulan. Kini, mereka hanya bisa menjual 200-300 unit.

"Saya tidak tahu persis secara kuantiti berapa ya, tapi ada beberapa dari APM yang mengatakan biasanya kalau dulu itu bisa sampai 1.000-2.000 unit, sekarang tinggal antara 200-300 terjualnya," terangnya.

Meski ada pula sedikit APM yang mengalami kenaikan penjualan, Budi mengatakan bahwa pada tahun 2025, memang penjualan motor listrik mengalami tren penurunan. Rata-rata, penurunan yang dialami oleh pelaku usaha motor listrik di kisaran 40% dibandingkan tahun lalu.

"Penurunan, kalau mungkin average rata-ratanya antara 40% lah, 30-40%," katanya.

Kemarin, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menegaskan kesiapan pemerintah untuk kembali mengucurkan insentif pembelian motor listrik. Wamenperin mengatakan pemberian insentif ini sudah disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan anggaran sekitar Rp 250 miliar. Faisol berharap insentif ini bisa terealisasi setidaknya bulan depan, pada Agustus 2025.

Budi menimpali, bahwa tentunya prospek penjualan motor listrik pada semester-II 2025 akan bisa kembali melejit bila subsidi dari pemerintah tersebut bisa segera dikucurkan. Oleh sebabnya, pihaknya berharap bahwa wacana kucuran dana subsidi motor listrik ini bisa direalisasikan sesuai jadwal.

"(Prospek di semester-II 2025) Ya kalau pada semester-II nanti betul-betul ada bantuan, ya mudah-mudahan pasti akan lebih baik," pungkasnya.

Baca Juga: Performa & Efisiensi, JAECOO J7 Siap Tantang SUV Premium di RI

Selanjutnya: Ini Penyebab BSU 2025 Belum Cair Meski Lolos Verifikasi, Cek Juga Solusinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×