kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Catur Sentosa Adiprana (CSAP) incar pendapatan Rp 13,4 triliun di 2021


Kamis, 02 September 2021 / 14:41 WIB
Catur Sentosa Adiprana (CSAP) incar pendapatan Rp 13,4 triliun di 2021
ILUSTRASI. Catur Sentosa Adiprana (CSAP) mengincar pendapatan Rp 13,4 triliun di tahun ini.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) cukup percaya diri untuk meningkatkan kinerja pendapatan dan laba bersih di tahun ini. Manajemen CSAP optimistis setidaknya bisa menumbuhkan kinerja sekitar 8%-9% dibandingkan realisasi pada tahun lalu. 

Emiten yang bergerak di bidang usaha distribusi dan ritel modern bahan bangunan ini mengestimasikan pendapatan sekitar Rp 13,4 triliun, dengan estimasi laba sebesar Rp 169 miliar di tahun ini. Namun, estimasi tersebut masih sangat bergantung dari pengendalian dampak pandemi Covid-19 dan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.

Corporate Secretary Catur Sentosa Adiprana Idrus Widjajakusuma menyampaikan, meski pandemi Covid-19 masih terjadi, tapi kebutuhan masyarakat terhadap bahan bangunan untuk hunian baru maupun renovasi masih tetap tinggi.  Sehingga berkaca dari realisasi kinerja di periode semester pertama, target pendapatan dan laba CSAP tahun ini cukup realistis untuk dikejar. 

"Laba bersih kami di tahun ini, kalau (Semester I) bisa mencapai Rp 70 miliar lebih, sampai akhir tahun minimal Rp 100 miliar bisa mencapai itu," kata Idrus dalam paparan publik yang digelar Kamis (2/9).

Baca Juga: Catur Sentosa (CSAP) optimistis kejar target di tengah aturan PPKM Darurat

Tahun ini, CSAP akan melanjutkan strategi ekspansi yang agresif untuk segmen ritel Mitra10. Di samping itu, CSAP juga bakal fokus pada private/house brand untuk meningkatkan profitabilitas.

"Kontribusi private brand menjadi penting karena dapat meningkatkan profil margin yang lebih baik yang ujung-ujungnya meningkatkan profitabilitas," kata Idrus.

Sebagai informasi, pada periode semester pertama 2021, CSAP mengantongi penjualan konsolidasi senilai Rp 6,7 triliun. Tumbuh 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, senilai Rp 5,8 triliun.

Dalam enam bulan pertama 2021, gross profit margin CSAP juga meningkat dari 16,16% menjadi 16,46%. Di sisi lain, opex ratio mengalami penurunan menjadi 13,91% dibandingkan 14,37% pada semester I-2020. CSAP pun mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 88,77 miliar atau meningkat 148,3% dibandingkan raihan di Semester I-2020, yang sebesar Rp 35,75 miliar.

Dari sisi bottom line, CSAP mengantongi laba bersih sebesar Rp 79,42 miliar di paruh pertama 2021. Tumbuh 153% dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CSAP pada semester I-2020, senilai Rp 31,38 miliar. Rasio EBITDA CSAP juga mengalami pertumbuhan dari 4,40% naik ke 5,03%

Menurut Idrus, ada sejumlah faktor yang mendongkrak kinerja CSAP pada enam bulan pertama tahun ini. Diantaranya efisiensi biaya atau cost management yang terus dilakukan sejak pandemi berlangsung pada tahun lalu.

"Key driver lainnya adalah peningkatan di private brand atau house brand. Kami terus ada produk-produk inovasi baru. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa orang masih butuh rumah, butuh renovasi (kebutuhan bahan bangunan terus ada)," terang Idrus.

Dia menambahkan, fokus bisnis CSAP saat ini memang pada pengembangan ritel modern, khususnya melalui Mitra10. Dalam hal ekspansi gerai, CSAP menargetkan bisa membuka 3-6 toko baru setiap tahun, dengan target memiliki 50 toko pada tahun 2023.

Dalam 10 tahun ke depan, CSAP juga menargetkan bisa terus menambah gerai baru hingga menjadi 100 gerai. Selain Jawa dan dan kota-kota besar lainnya, Indonesia bagian timur menjadi wilayah potensial untuk mengembangkan jaringan distribusi dan ritel CSAP.

"Jadi memang kami masih punya target (mengembangkan jaringan) untuk Indonesia Timur. Kami akan garap di masa depan. Peluang di Indonesia masih sangat luas, kebutuhan bahan bangunan masih tinggi, karena orang tetap akan butuh rumah," kata Idrus.

Sepanjang 2021, CSAP telah merelokasi 1 gerai Mitra10 di Kalimalang dan meresmikan dua gerai baru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Palembang, Sumatera Selatan. Selanjutnya hingga Desember 2021, CSAP akan membuka tambahan dua gerai baru Mitra10 di Semarang dan Tegal, Jawa Tengah guna merampungkan target 4 gerai baru Mitra10 sepanjang 2021. 

Untuk menopang kinerja dan rencana ekspansi, CSAP pada tahun ini mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 500 miliar, yang mana 80% dari capex tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi ritel modern Mitra10 dan Atria.

"Sisanya untuk distribusi, untuk peremajaan kendaraan, renovasi gudang, dan sebagainya. Pencapaian (realisasi capex) saat ini sudah sekitar 60%," imbuh Idrus.

 

Selanjutnya: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) yakin capai pertumbuhan penjualan 10% di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×