Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen tepung olahan gandum, PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) optimistis prospek pasar tepung terigu masih sangat besar dan terus bertumbuh.
Berdasarkan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), pasar tepung terigu memiliki target 5% volume growth per tahunnya serta memiliki barrier to entry yang cukup sulit bagi pemain baru tepung terigu.
Chief Financial Officer TRGU Mulyadi Chandra mengatakan, sebagai salah satu pemain terbesar, TRGU memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di industri tepung terigu serta memiliki infrastruktur yang kuat dan siap.
Selain itu, kata Mulyadi, dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia termasuk yang terendah dalam konsumsi terigu per kapita, sehingga kesempatan untuk bertumbuh sangat besar.
Ditambah dengan segmen bahan pakan ternak menjadi pilihan pengembangan usaha yang menarik bagi TRGU karena pasarnya jauh lebih besar dari tepung terigu dengan potensi 3 kali lipat lebih besar.
"Pada akhir tahun lalu, TRGU menentukan pertumbuhan penjualan di tahun ini sebesar 10% - 15%, sedangkan pertumbuhan laba bersih di kisaran 10%," kata Mulyadi kepada Kontan.co.id, Jumat (18/8).
Baca Juga: Cerestar Indonesia (TGRU) akan Kembangkan Trading Bisnis Bahan Pakan Ternak
Mulyadi menuturkan, per semester I 2023, pendapatan TRGU tumbuh 52% YoY, didorong mayoritas segmen tepung terigu, kemudian segmen bahan pakan ternak. Namun, akan di-review sesuai dengan kondisi pasar apabila terjadi perubahan karena bahan baku utama produk TRGU, yaitu gandum, termasuk komoditas.
Untuk menunjang kinerja, TRGU memiliki beberapa strategi. Di antaranya TRGU secara aktif terus melakukan penambahan kapasitas produksinya untuk dapat memenuhi pertumbuhan. Untuk mengurangi risiko fluktuasi harga gandum, TRGU juga melakukan pengembangan produk dengan masuk ke industri bahan pakan ternak.
Mulyadi menyampaikan, tahun ini fokus TRGU menyelesaikan proyek penambahan kapasitas produksi tepung terigu serta membangun fasilitas gudang dan pengemasan untuk produk bahan pakan ternak. Juga terus mengembangkan segmen bahan pakan ternak karena potensinya lebih besar 3 kali lipat dibandingkan konsumsi tepung terigu.
Mulyadi bilang, TRGU melakukan pengembangan ke bahan pakan ternak sejak November 2022 lalu dan sampai saat ini menunjukkan performa yang baik.
Saat ini TRGU sedang dalam proses, antara lain, penambahan 1-line produksi sebesar 600 MT/hari beserta seluruh fasilitas pendukungnya di PT Harvestar Flour Mill Gresik yang diharapkan rampung tahun ini dan mulai beroperasi secara komersial tahun depan kuartal I 2024.
"Dengan demikian, tahun depan kapasitas produksinya akan meningkat menjadi 2.200 MT/hari," tutur Mulyadi.
Selain itu, pembangunan warehouse dan fasilitas pengemasan PT Agristar Grain Industry di Cilegon, untuk penjualan bahan pakan ternak.
Sebagai tambahan informasi, di semester 1 2023 TRGU membukukan pendapatan Rp 2,4 triliun, meningkat 52% YoY dibandingkan periode sama tahun lalu.
Namun, laba kotor tercatat sebesar Rp 107,5 miliar turun 21% YoY, karena beban pokok pendapatan yang meningkat lebih tinggi yaitu mencapai 60% YoY menjadi Rp 2,3 triliun.
Sedangkan laba Bersih yang diatribusikan ke entitas induk pada periode ini tercatat sebesar Rp 6,5 miliar, turun 67% YoY. Penurunan ini terutama diakibatkan oleh working days yang lebih pendek selama kuartal II-2023, sehingga kurang maksimal untuk meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: Cerestar Indonesia (TGRU) Yakin Bisa Raih Kenaikan Penjualan pada Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News