Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten poultry PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) pada semester I masih positif walau tergerus beban kurs yang besar. Namun pihak manajerial optimistis bakal tetap mencetak kinerja moncer pada paruh tahun kedua.
Mengutip laporan keuangannya yang tersedia di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (3/8) total pendapatan emiten pada semester I 2018 mencapai Rp 25,61 triliun naik 2,71% dari posisi yoy Rp 24,94 triliun.
Laba bersih emiten periode ini mencapai Rp 24,32 triliun atau naik 59,33% dari periode sama tahun lalu.
Tapi bila dirinci lagi, kinerja paruh pertama emiten tergerus oleh rugi akibat selisih kurs setara Rp 77,44 miliar dari untung periode yoy Rp 32,765 miliar.
Presiden Komisaris PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Hadi Goenawan Tjoe menyatakan komponen beban tersebut tidak hanya karena beban pakan impor.
"Itu semua dari beban kurs seluruh lini perusahaan," kata Hadi singkat, kepada Kontan.co.id, Jumat (3/8).
Adapun untuk kinerja semester II, ia optimistis bakal tetap mencetak hasil positif dan tidak mengindikasikan perubahan target manajemen.
Mengutip pemberitaan Kontan sebelumnya, CPIN menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun ini sebesar 20% menjadi Rp 3 triliun. Kemudian target penjualan tahun ini bisa meningkat 12% dari tahun lalu di Rp 49,4 triliun.
Lebih rinci soal pendapatan semester ini, komponen penjualan terbesar berasal dari sektor pakan Rp 12,28 triliun yang turun 1,47% dari yoy Rp 12,46 triliun. Kemudian dilanjutkan oleh ayam pedaging senilai Rp 7,56 triliun yang naik 7,26% dari yoy Rp 7,05 triliun.
Kemudian ada penjualan anak ayam usia sehari alias day-old chicken Rp 2,8 triliun atau naik 8,19% dari yoy Rp 2,59 triliun. Ayam olahan senilai Rp 2,07 triliun atau naik 7,4% dari yoy Rp 1,92 triliun. Dan dari penjualan lain-lain Rp 912,46 miliar atau turun 0,83%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News