Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Chevron Geothermal Indonesia Ltd berniat mengambil peluang pengelolaan usaha panas bumi (geotermal) di Indonesia. Perusahaan tambang asal Negeri Paman Sam itu, berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi panas bumi milik mereka di Indonesia.
Chevron, misalnya, gencar mencari wilayah kerja pertambangan (WKP) geothermal. "Saat ini, kami sedang ikut tender WKP panas bumi di Sorik Marapi Roburan Sempuraga, Sumatra Utara," kata Ucok Batubara, Senior Vice President Sumatra Operation Chevron Geothermal Indonesia Ltd, Minggu (24/1).
Lapangan Sorik Marapi Roburan Sempuraga merupakan satu dari 15 wilayah kerja yang tengah dilelang pemerintah tahun ini. Total perkiraan investasi untuk ke-15 proyek itu mencapai US$ 4,5 miliar.
Kendati ada 15 WKP yang dilelang, untuk saat ini, Chevron masih menghitung potensi panas bumi, khusus di wilayah Sumatra yang kandungannya hampir sama dengan wilayah Jawa Barat.
Selama ini, Chevron memproduksi energi panas bumi sebesar 1.273 megawatt (MW) dari Salak dan sebesar 636 MW dari lapangan Darajat. Sementara, di Filipina, lapangan Tiwi dan Mak-Ban memproduksi sebesar 637 MW. "Untuk wilayah kerja di Darajat hanya sekitar 5.000 hektare (ha). Berbeda di Salak yang lahannya mencapai 10.000 ha," jelas Ucok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News