kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Sukses Replanting, Panen Sawit Perdana PalmCo Capai 7 Ton Per Hektare


Minggu, 13 Juli 2025 / 19:12 WIB
Sukses Replanting, Panen Sawit Perdana PalmCo Capai 7 Ton Per Hektare
ILUSTRASI. Produktivitas kelapa sawit di bawah naungan Holding Perkebunan PTPN III lewat subholding PTPN IV PalmCo menunjukkan capaian di luar ekspektasi.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produktivitas kelapa sawit di bawah naungan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) lewat subholding PTPN IV PalmCo menunjukkan capaian di luar ekspektasi. Panen perdana di Kebun Terantam, Regional III Riau, mencatat produksi 6,5 hingga 7 ton per hektare, meski usia tanam baru memasuki 2,5 tahun, fase yang biasanya masih tergolong Tanaman Belum Menghasilkan (TBM).

Panen dilakukan di area seluas 615,74 hektare dan disebut sebagai bagian dari siklus tanam kedua. Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menilai hasil ini sebagai validasi atas strategi replanting dan sistem tanam yang terukur.

"Ini adalah cara kita menjawab risiko terbesar di PTPN Group, yaitu menjaga kualitas investasi tanam. Hasilnya tidak hanya optimal, tapi bahkan bisa kita dorong hingga maksimal," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/7).

Jika tren ini berlanjut, PalmCo memperkirakan produksi saat tanaman memasuki usia Tanaman Menghasilkan (TM1) bisa mencapai 18 ton per hektare. Bahkan dalam kondisi optimal, angka tersebut berpotensi melonjak hingga 33-35 ton per hektare.

Baca Juga: Modal Rakyat Sebut Masyarakat Perhatikan Ini Sebelum Menaruh Dana di Fintech Lending

PalmCo telah me-replanting lebih dari 19.000 hektare sejak pembentukan holding perkebunan. Data internal menunjukkan tren peningkatan hasil panen pada usia tanaman muda. Contohnya, untuk tanaman tahun tanam 2020, produktivitas TBM 3 tercatat 7,2 ton per hektare, jauh melampaui standar PPKS sebesar 4 ton per hektare. Saat masuk usia TM1, hasil panen tembus 14,5 ton per hektare.

Tak hanya di satu titik, kinerja tinggi ini konsisten di berbagai wilayah operasional. Kebun Sarang Giting (Regional I) mencatat 21,5 ton per hektare untuk tanaman 2020. Kebun Sisumut (2019) menyentuh 25,8 ton, dan Kebun Tanah Putih (2018) menembus 28,9 ton per hektare, hampir 10 ton lebih tinggi dari standar nasional.

Di sisi pengawasan, PalmCo mulai mengintegrasikan teknologi melalui sistem Agro View, yang memungkinkan pemantauan kondisi kebun secara visual dan real-time dengan drone.

"Teknologi ini bukan sekadar alat bantu. Ini sudah jadi standar kerja. GM PalmCo wajib punya ini," kata Jatmiko sambil mendemonstrasikan langsung perangkat drone yang digunakan.

Pengawasan dengan teknologi ini dikombinasikan dengan sistem self-assessment dan verifikasi oleh pihak eksternal, untuk memastikan kesesuaian data laporan dengan kondisi aktual di lapangan.

Namun, Jatmiko mengingatkan capaian ini bukan titik akhir.

“Jangan cepat puas. Terus lakukan inovasi, terus berubah, terus perbaiki. Jangan pernah menyerah, jangan pernah kasih kendor,” tegasnya.

Baca Juga: Peresmian Koperasi Desa Merah Putih Diundur pada 21 Juli 2025, Ada Apa?

Selanjutnya: Menakar Efek Lonjakan Harga Tembaga bagi Emiten Produsen Tembaga

Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×