Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah China berencana untuk terus membangun Pembangkit Listrik Tenaga Batubara hingga tahun 2027.
Menurut pedoman pemerintah untuk meningkatkan sistem tenaga batubara yang dirilis pada hari Senin, (14/04), pembangunan PLTU ini akan difokuskan di wilayah-wilayah tertentu untuk memenuhi permintaan daya atau menstabilkan jaringan.
Baca Juga: Bea Cukai China Perketat Inspeksi Batubara Impor Mulai 1 April
Melansir Reuters, Selasa (15/04) kebijakan tersebut dinilai akan menimbulkan pertanyaan tentang komitmen China untuk mengurangi penggunaan batubara secara bertahap selama periode 2026-2030.
Pemerintah China menyebut proyek pembangkit listrik tenaga batubara ini hanya sebagai cadangan dari pembangkit terbarukan yang menggunakan sinar matahari dan angin. Bahkan mereka pun mensyaratkan bahwa pembangkit listrik tenaga batubara yang baru harus dapat menekan emisi karbon 10%-20% lebih rendah per unit output daya.
Pembangkit listrik tenaga batu bara yang baru dibangun dan ditingkatkan juga harus dapat menyesuaikan output-nya dengan aman dan andal untuk membantu memenuhi permintaan daya puncak dalam negeri.
Baca Juga: Impor Batubara China Naik ke Rekor Tertinggi, Namun Risiko Meningkat
Rencana ini muncul setelah laporan Asosiasi Batu Bara China menyebutkan bahwa konsumsi batu bara nasional diperkirakan baru akan mencapai puncaknya pada 2028. Angka ini lebih lambat dibandingkan proyeksi sebelumnya yang memperkirakan puncak konsumsi terjadi di tahun 2025.
Menurut asosiasi, khusus tahun ini, peningkatan penggunaan batubara di sektor listrik dan kimia tahun akan mendukung sedikit peningkatan konsumsi. Kemudian juga mengimbangi penurunan permintaan dari industri baja dan bahan bangunan.
Selanjutnya: Dihantam Perang Dagang Trump, Ekspor Sorgum AS ke China Merosot
Menarik Dibaca: Rawat Mata Tetap Sehat, JEC Hadirkan One-Stop Service untuk Kesehatan Mata Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News