kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China kerek produksi baja


Rabu, 18 Agustus 2010 / 09:58 WIB
China kerek produksi baja


Reporter: Femi Adi Soempeno, Asnil Bambani Amri |

BEIJING. China, negara penghasil baja terbesar di dunia, memproduksi baja tak kurang dari 1,719 juta metrik ton per hari. Produksi tersebut dicatat dalam sepuluh hari pertama dalam bulan Agustus ini.

China Iron and Steel Association menyatakan, produksi tersebut meningkat 77.000 ton dibandingkan dengan produksi pada bulan Juli 2010 lalu. Hitung punya hitung, hingga 10 Agustus 2010 lalu, China sudah memproduksi 17,19 juta ton yang disuplai dari 61 produsen besar di China.

Sementara itu, pada semester pertama lalu, impor besi baja pada Januari–Juni 20210 melonjak 79,5% menjadi US$ 2,37 miliar dibandingkan dengan impor pada periode yang sama tahun 2009 yang hanya US$ 1,32 miliar.

Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, kenaikan impor baja ini terjadi karena proyek infrastruktur dan konstruksi memang tumbuh cukup pesat sejak awal tahun lalu. “Kenaikan impor itu karena adanya pertumbuhan proyek konstruksi,” kata Mari dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, awal bulan Agustus ini.

Mari menambahkan, kenaikan impor produk besi dan baja itu menunjukan bahwa ekonomi di dalam negeri tumbuh.

Saat ini, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) telah mengupayakan strategi safeguard lewat penerapan bea masuk untuk beberapa produk baja. Namun, Mari lagi-lagi mengingatkan, arus impor baja tidak akan segera turun karena jenis produk besi dan baja sangat banyak. Dengan begitu penurunan impor satu produk yang terkena safeguard tidak akan berpengaruh banyak terhadap impor secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×