kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ciputra (CTRA) prediksi raih marketing sales capai Rp 1 triliun sampai Mei


Selasa, 01 Juni 2021 / 13:50 WIB
Ciputra (CTRA) prediksi raih marketing sales capai Rp 1 triliun sampai Mei


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kucuran insentif di sektor properti seperti down payment (DP) 0% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mendongkrak penjualan hunian pengembang properti. Angin segar itu juga dirasakan oleh PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Direktur Independen CTRA Tulus Santoso mengungkapkan, sejak insentif PPN ditanggung pemerintah (DPT) diberlakukan pemerintah pada Maret lalu, CTRA mampu meraih marketing sales sebesar Rp 300 miliar.

Dengan asumsi rerata marketing sales stabil di angka Rp 300 miliar per bulan, maka CTRA bisa meraih hingga Rp 1 triliun sampai bulan Mei.

Baca Juga: Jaga momentum pertumbuhan properti, REI berharap relaksasi PPN sampai Desember

"Pada Maret sales yang didapat PPN DPT sebesar Rp 300 miliar. Angka sampai dengan Mei belum ada, namun kalau asumsi Rp 300-an miliar per bulan, maka hingga Mei mungkin akan mencapai Rp 1 triliun," terang Tulus saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (31/5).

Sekadar mengingatkan, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21/PMK/010/2021, pemerintah memberikan insentif PPN untuk rumah tapak dan rumah susun dengan harga maksimal Rp 5 miliar. Insentif itu berlaku enam bulan, mulai dari 1 Maret hingga 31 Agustus 2021.

 

Syarat insentif tersebut harus merupakan rumah baru yang diserahkan dalam kondisi siap huni pada periode pemberian insentif. 100% PPN akan ditanggung pemerintah untuk rumah dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar.

Sedangkan untuk rumah dengan harga lebih dari Rp 2 miliar sampai dengan Rp 5 miliar, pemerintah akan menanggung 50% PPN.

Tulus bilang, insentif PPN dalam tiga bulan terakhir cukup mendongkrak penjualan hunian sehingga menggerakkan pertumbuhan sektor properti. Namun untuk ke depannya, kondisi ini bisa terkendala dengan terbatasnya rumah siap huni (ready stock) sebagaimana yang disyaratkan pemerintah.

Oleh sebab itu, CTRA mendukung adanya perpanjangan masa insentif PPN dari yang saat ini dibatasi hingga Agustus 2021. Tulus menyebut, idealnya masa insentif diperpanjang sampai dengan Desember 2021 dengan masa serah terima hingga Juni 2022.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) mencatat penjualan tumbuh 100% yoy hingga April 2021

"Sehingga pembeli pada bulan Desember 2021 masih efektif mendapatkan insentif PPN DPT karena masa pembangunan sekitar 6-9 bulan," sebut Tulus.

Adapun, hunian ready stock CTRA per awal Maret memiliki nilai total sekitar Rp 3 triliun yang tersebar di berbagi proyek di seluruh Indonesia.

Rumah tapak masih mendominasi penjualan dengan porsi sekitar 95%. "Sebagian besar (sales) rumah tapak dengan harga di atas Rp 2 miliar," kata Tulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×