Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Kurniadi menjelaskan, saat ini pemenuhan pesanan produk ekspor yang sudah diterima masih terus diproses oleh JSKY. Kembali lagi, perusahaan mengalami kendala lantaran beberapa material yang dibutuhkan masih diimpor dari luar negeri. “Dengan kondisi saat ini, ada beberapa pesanan ekspor yang tertunda pengirimannya atau tidak sesuai target,” imbuh dia.
Baca Juga: JSKY dan Universitas Indonesia bangun PLTS Terapung Bifacial, begini penampakannya...
Lantas, JSKY berupaya untuk tetap mengejar pengiriman pesanan ekspor di samping mulai mencari potensi calon pelanggan baru. Selain ekspor, inovasi terhadap produk panel surya juga menjadi strategi yang akan dimaksimalkan JSKY sepanjang tahun ini. Namun, Kurniadi belum menjelaskan secara rinci strategi inovasi tersebut.
Tak ketinggalan, perusahaan ini akan tetap melakukan upaya efisiensi biaya guna menjaga tingkat daya saing. Sebagai catatan, JSKY belum merilis laporan keuangan di tahun ini. Per kuartal III-2019 lalu, pendapatan JSKY naik 7,35% (yoy) menjadi Rp 357,73 miliar. Sementara itu, laba bersih perusahaan tumbuh 24,84% (yoy) menjadi Rp 26,08 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News