kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Corona tekan harga gas, SKK Migas evaluasi keekonomian Masela


Senin, 24 Agustus 2020 / 19:22 WIB
Corona tekan harga gas, SKK Migas evaluasi keekonomian Masela
ILUSTRASI. Peta blok Masela


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berencana melakukan evaluasi nilai keekonomian proyek Masela akibat harga gas yang tertekan akibat pandemi Covid-19.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan, asumsi awal yang digunakan dalam revisi Plan of Development (PoD) I Blok Masela yakni harga minyak sebesar US$ 65 per barel, LNG sebesar US$ 7,47 per mmbtu dan gas pipa US$ 6 per mmbtu.

Dwi mengamini secara global terjadi penurunan harga energi yang membuat penghitungan ulang perlu dilakukan. Hal ini turut berdampak pada isu keuangan dan perlu segera dituntaskan.

"Mestinya harusnya angka-angka ini memang ada perubahan tetapi tidak terlalu jauh, mudah-mudahan itu semua bisa disepakati kedua belah pihak," terang Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (24/8).

Baca Juga: Soal Pertamina masuk ke Masela, SKK Migas: Silahkan, tapi jangan karena penugasan

Selain mengkaji keekonomian proyek, ada sejumlah tantangan lain yang dihadapi dalam pengembangan Lapangan Abadi Masela, antara lain penyesuaian Health, Safety, Environment (HSE) proyek akibat pandemi Covid-19 dan isu kemitraan.

Dwi mengungkapkan ada sejumlah pengerjaan yang terpaksa tertunda seperti survei baseline AMDAL, mobilisasi personal dan peralatan untuk survei G&G darat dan lepas pantai.

Kemudian, proyek Masela juga dihadapkan pada isu kemitraan. "Shell menghadap Menteri ESDM dan lapor, kemudian kami dapat arahan dan kami kirim surat dua sampai tiga kali menyampaikan bahwa pemerintah merasa kecewa dengan langkah Shell dan kita minta secepatnya sehingga tidak mengganggu proses," ujar Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×