Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cucu usaha PT Hutama Karya (HK), PT Petronesia Benimel terus melakukan inovasi pengembangan teknologi untuk memuaskan mitra kerjanya. Salah satunya yakni dengan menerapkan Teknologi Sistim Informasi Fleet Managemen Sistim (FMS).
Direktur Utama PT Petronesia Benimel, Remon Juhendrik mengatakan bahwa pengembangan FMS dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efesiensi dalam pengelolaan unit equipment perusahaan secara integrasi dengan lebih cepat, realtime, tepat, akurat dan transparan.
Pengembangan teknologi FMS ini juga berguna untuk menjaga kualitas proyek yang sedang digarap oleh Perusahaan.
Baca Juga: Ini Cucu Usaha Hutama Karya yang Berencana IPO Tahun Depan
"Teknologi akan terpasang pada 200 unit equipment perusahaan seperti Excavator, Dumptruck, Buldozer, dan Compactor. Nantinya akan dilaporkan secara realtime produktivitas alat di lapangan," ujar Remon, dalam keterangan resminya, Senin (5/9).
Teknologi yang akan terpasang pada sedikitnya sekitar 200-an unit Equipment Perusahaan seperti Excavator, Dump Truck, Bulldozer dan Compactor tersebut, lanjut dia, nantinya akan melaporkan secara realtime Produktivitas Equipment di lapangan yang mencakup kecepatan dan jarak yang ditempuh, muatan, pengisian bahan bakar, hingga kinerja operator masing-masing unit Equipment.
"Dengan adanya pengembangan FMS Petronesia Benimel dapat dengan segera menanggulangi inefisiensi yang terjadi di lapangan dan monitoring capaian kinerja agar sesuai dengan milestone yang telah ditentukan Perusahaan," jelasnya.
Adapun, untuk tahap awal, FMS akan diterapkan di Pertambangan Sulawesi terlebih dahulu pada akhir tahun ini. Menyusul kemudian akan diterapkan di Proyek tol maupun Migas di Sumatra.
Dalam penerapannya, Petronesia Benimel akan mulai mengimplementasikan Penggunaan FMS pada Operasional Pertambangan Nikel yang sedang digarap di wilayah Sulawesi, serta dilanjutkan diterapkan pada Operasional Proyek garapan Petronesia Benimel lainnya di wilayah Sumatera.
"FMS kita terapkan di proyek pertambangan nikel di Sulawesi sehingga membantu mempercepat pekerjaan di sana. Selanjutnya akan diterapkan di Proyek Sumatera," kata Remon.
Baca Juga: Petronesia Benimel dan Sulawesi Cahaya Mineral Kerja Sama di Penambangan Nikel
Remon berharap seluruh equipment sudah terpasang FMS pada semester pertama 2023 mendatang. Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan untum memperbaiki sistem dan meningkatkan produktivitas di lapangan serta merupakan keseriusan Petronesia Benimel di Industri Pertambangan.
Untuk diketahui, Petronesia merupakan anak perusahaan dari Hutama Karya Infrastruktur yang merupakan anak dari BUMN karya PT Hutama Karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News