kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Cukai BBM Bisa Picu Inflasi, Celios: Infrastruktur Energi Alternatif Belum Siap


Senin, 24 Februari 2025 / 22:18 WIB
Cukai BBM Bisa Picu Inflasi, Celios: Infrastruktur Energi Alternatif Belum Siap
ILUSTRASI. Pengendara mengisi bahan baka minyak(BBM) di spbu pertamina Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (15/7/2024). Pemerintah bakal meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur pada 17 Agustus 2024. BBM rendah sulfur itu akan diuji coba dijual di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/07/2024.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Usulan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengenai penerapan cukai pada Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai upaya mengatasi perubahan iklim menghadapi tantangan serius.

Ketergantungan masyarakat pada BBM serta kurangnya infrastruktur energi alternatif yang memadai berpotensi menyebabkan inflasi dan merugikan perekonomian.

Baca Juga: DEN Usulkan Cukai BBM untuk Mitigasi Perubahan Iklim dan Tambah Pendapatan Negara

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital di Center of Economic and Law Studies (Celios) menjelaskan bahwa cukai merupakan instrumen untuk mengendalikan konsumsi barang dengan eksternalitas negatif, seperti BBM.

Namun, ia menekankan bahwa BBM masih menjadi kebutuhan pokok yang sulit dikurangi.

“Konsumsi BBM tidak bisa begitu saja ditekan karena masyarakat sangat bergantung padanya,” ujar Huda kepada Kontan.co.id, Senin (24/2).

Ia menambahkan bahwa pengenaan cukai tidak serta-merta mengubah preferensi masyarakat dalam menggunakan BBM, terutama karena keterbatasan infrastruktur energi alternatif, seperti kendaraan listrik.

“Jika infrastruktur pengganti belum siap, penerapan cukai BBM saat ini tidak tepat,” katanya.

Baca Juga: Subsidi BBM Bakal Dihapus? Ini Usulan Luhut kepada Prabowo, Melibatkan AI

Lebih lanjut, Huda mengingatkan bahwa ketergantungan masyarakat pada BBM sebagai sumber utama distribusi barang dan transportasi harus menjadi pertimbangan utama sebelum kebijakan ini diterapkan.

Selain itu, ia juga memperingatkan potensi dampak inflasi akibat penerapan cukai.

“Cukai akan meningkatkan harga BBM, yang merupakan komponen biaya bagi banyak sektor,” tambahnya.

Kenaikan harga BBM dapat mendorong inflasi, melemahkan daya beli masyarakat, dan memperburuk kondisi ekonomi.

Dengan berbagai tantangan tersebut, diperlukan langkah strategis sebelum kebijakan cukai BBM diimplementasikan agar tidak berdampak negatif terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×