Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Perum Bulog akhirnya mendatangkan daging kerbau asal India ke Indonesia. Untuk tahap pertama pengapalan sebanyak 720.000 ton daging kerbau telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Sementara sisanya menyusul tiba sampai akhir September 2016 sebanyak 10.000 ton daging kerbau telah tiba di Indonesia dan akan segera dipasarkan.
Perum Bulog menjual daging kerbau ini di pasar dengan harga eceran rata-rata Rp 65.000 per kilogram (kg). Selain menjual ke pasar, Bulog juga menjualnya kepada industri dengan harga lebih murah yakni dengan total pembelian minimal 50 ton, maka akan dijual seharga Rp 56.000 per kg, dan bila pembelian dari pedagang dengan volume yang lebih kecil, dijual dengan harga Rp 60.000 per kg.
Agar laris di pasar, Bulog mengatakan daging kerbau ini telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan, Bulog menggelontorkan dana sebesar antara Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar per sekali impor sebanyak 10.000 ton. Pada semeseter II tahun ini, Bulog tengah memprogramkan untuk mengimpor sebanyak 80.000 ton daging kerbau.
Artinya akan ada tambahan 70.000 ton lagi daging kerbau yang siap menggeruduk pasar dalam negeri sampai akhir tahun. Proses pengajuan izin 70.000 ton ini sudah diajukan perum Bulog ke Kementerian Perdagangan (Kemdag).
"Kalau kami nilai importasi sebanyak itu masih kurang, maka akan kami tambah lagi," ujar Wahyu akhir pekan lalu.
Untuk mengimpor total 80.000 ton daging kerbau, Bulog setidaknya telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 4 triliun. Menurut Wahyu, anggaran Bulog untuk pengadaan daging sapi ini tidak terbatas sehingga sangat mungkin untuk ditambah lagi bila pasar membutuhkan.
Untuk tahap pertama, Bulog akan mendistribusikan daging kerbau asal India ini di Jabodetabek dengan harapan dapat menurunkan harga daging sapi yang saat ini masih tinggi di kisaran Rp 120.000 per kg.
Nantinya, Bulog juga akan mendistribusikan daging kerbau ini ke luar Pulau Jawa seperti ke Sumatera dan Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News