Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menilai, LPKR cukup jeli melihat ceruk pasar dengan meluncurkan produk segmen menengah. “Itu luar biasa, produk yang diluncurkan bisa kelebihan permintaan yang tinggi. Ceruk pasar ini memang yang selama ini suplainya kurang,” kata dia.
Menurut Ali, berdasarkan riset yang dilakukan, di kawasan Banten terjadi lonjakan permintaan hunian hingga dua kali lipat. Selama ini pasokan properti banyak berasal dari segmen atas dan segmen bawah. Sementara segmen menengah kurang.
“Produk seperti yang diluncurkan Lippo itu yang ditunggu oleh segmen menengah. Dengan rentang harga Rp 600 jutaan hingga Rp 1 miliar per unit. Lippo sangat jeli melihat pasar,” ungkap dia.
Baca Juga: Market cap Bank BRI (BBRI) sudah bertambah Rp 115,95 triliun dalam dua bulan
Di masa pandemi, kata Ali, bukan berarti masyarakat tidak berminat untuk membeli properti, atau daya beli masyarakat turun, namun pada masa-masa sebelumnya masyarakat masih menunggu situasi kondusif. Selain itu tren saat ini, banyak masyarakat memilih untuk membeli rumah dibawah Rp 1 miliar.
Ali optimistis produk yang akan diluncurkan Lippo selanjutnya di segmen menengah akan diserbu oleh konsumen. “Sudah pasti akan diserbu pembeli, karena segmen itu yang sedang ditunggu pasar. Tentunya kesuksesan itu juga akan berpengaruh positif terhadap kinerja Lippo Karawaci,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida menilai, fenomena larisnya penjualan hunian kelas menengah atas tersebut menunjukkan bahwa industri properti nasional mampu bertahan di masa pandemi. “Khususnya hunian yang dibawah Rp 1 miliar sekarang memang sedang bagus,” ucap dia.
Baca Juga: SSIA akan mengantongi Rp 39,53 miliar dari dividen Nusa Raya Cipta (NRCA)
Totok mengapresiasi para pengembang yang meluncurkan hunian dan direspons positif oleh pasar. “Itu semakin menunjukkan bahwa industri ini (properti) memiliki kekuatan lebih dibandingkan dengan industri lainnya,” kata dia.
Sedangkan CEO Property Excellent & Advisory, F. Rach Suherman menilai, langkah pengembang yang memberikan kemudahan cara bayar kepada konsumen merupakan langkah maju. “Itu bagus sekali, sekarang memang itu yang dibutuhkan oleh konsumen,” papar dia.
Menurut dia, segmen menengah saat ini merupakan pasar yang potensial mengingat masyarakat di segmen ini sebelumnya menahan melakukan pembelian hunian. “Dengan adanya suplai, tentu pasar akan semakin dinamis dan berpotensi untuk kembali bergairah,” ujar Rach Suherman.
Baca Juga: Keluarga Lukminto akan mengantongi dividen SRIL Rp 12,07 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News