kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dany Amrul Direksi Mind ID Buka Suara Soal IBC Batal Akuisisi StreetScooter


Sabtu, 08 Januari 2022 / 13:36 WIB
Dany Amrul Direksi Mind ID Buka Suara Soal IBC Batal Akuisisi StreetScooter


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Odin Automotive resmi mengakuisisi StreetScooter Engineering (StSE), produsen kendaraan komersial ringan listrik atau Electric Light Commercial Vehicle (eLCV) pada 4 Januari 2022.

Lewat akuisisi tersebut, Odin meraih hak atas IP StreetScooter Engineering, jalur produksi, dan anak perusahaan di Swiss dan Jepang.

Sebelumnya, holding perusahaan baterai BUMN yaitu PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dikabarkan akan mengakuisisi produsen eLCV asal Jerman tersebut. Namun karena kalah cepat, Odin Automotive dengan didukung beberapa mitra investasi global institusional dan swasta lebih dulu mengambil momentum akuisisi StreetScooter. 

Beberapa perusahaan yang mendukung Odin melakukan aksi korporasi ini ialah Sparta Capital Management sebuah perusahaan investasi yang berbasis di London, Chery perusahaan OEM dari China, Neapco dari Jepang, Hitachi dari Jepang, dan GIC dari Singapura. 

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Sebut Peluang IBC Mengakuisisi StreetScooter Sudah Tertutup

Direktur Kelembagaan Mind Id (Inalum), Dany Amrul Ichdan mengatakan, aksi korporasi IBC untuk mengakuisisi StreetScooter melalui konsorsium Odin Automotive belum dapat dilanjutkan karena sudah melewati jadwal yang ditargetkan oleh pihak Deutsche Post DHL sebagai Pemilik Stretscooter di akhir November 2021 lalu.

"Kita harus berlomba dengan kecepatan menangkap peluang. Namun sering terjebak pada intrik like and dislike tanpa asumsi validitas kajian bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga momentum untuk menguasai teknologi manufaktur mobil listrik dan memasuki pasar global kita lewatkan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (8/1). 

Padahal menurut Dany, aksi ini merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat hilirisasi ekosistem baterai yakni dengan mempercepat produksi mobil listrik yang teknologi dan pasarnya sangat menjanjikan. 

Dany mengatakan, sesungguhnya kajian keekonomian, kajian teknik,legal dan komersial juga sudah dilakukan dengan hasil baik. Namun, dirinya tidak menampik tentu ada aspek risiko yang timbil, namun hal ini juga sudah disiapkan strategi mitigasinya.

Baca Juga: Pengamat Otomotif Sarankan Holding Baterai IBC Fokus Pengembangan Baterai Listrik

Sehubungan dengan kajian dan peluang yang bagus tersebut, dirinya mewajarkan bila banyak reputable investor di pasar global yang ingin memperkuat value chain bisnisnya dengan mengakuisisi StreetScooter. 

Dany mengungkapkan, ke depannya sejalan dengan agresifnya IBC dalam menjalankan roadmapnya tentu akan banyak aksi korporasi yang dilakukan. 

"Kami mohon agar segala asumsi-asumsi publik yang dikeluarkan oleh siapapun, dapat menyajikan data-data yang dapat dipertanggun jawabkan secara empiris dan akuntable agar tidak  menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu dan merusak tatanan rencana korporasi," tegasnya. 

Dany bilang, tentu segala kritik dan masukan adalah hal positif, tetapi semuanya harus dapat disajikan dengan data-data yang benar dan valid. 

"Semoga kita dapat mengambil hikmah dari proyek Odin ini untuk sama-sama memperbaiki tata kelola internal dan komunikasi publik kita agar kita dapat mewujudkan visi besar bapak Presiden Joko Widodo dalam penguatan hilirisasi dan pengelolaan sumberdaya alam agar dapat dipergunakan sebesar besarnya demi kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana amanah dalam pasal 33 UUD 1945," tandasnya. 

Baca Juga: Menteri Bahlil dorong IBC akuisisi pabrik mobil listrik dari Jerman

Ke depannya, Dany mengatakan IBC akan terus konsisten menjalankan roadmap pendirian industri baterai dgn melanjutkan project dengan mitra LG (Project Titan) dan CATL (Project Dragon) dan ekosistem tersebut sudah mulai dikembangkan. 

"Saat ini sedang dilakukan proses studi bersama dan diharapkan tahun ini akan dibentuk JV dengan para mitra tersebut sehingga ekosistemnya dapat berjalan secara terintegrasi di tahun 2024," jelasnya. 

Di ekosistem kendaraan listrik, lBC juga memiliki rencana untuk pengembangan ekosistem EV 2W dalam negeri.

Baca Juga: Soal Investasi Kendaraan Listrik, Ini Paparan Menteri Bahlil

Di tahun ini  pihaknya yakin bisa mengeksekusi EV 2W sebagai salah satu proyek unggulan IBC yang bisa maju agresif di pasar dalam negeri.

Tak hanya itu, IBC juga terus fokus memperkuat local content dalam mendirikan industri baterai nasional ini dan para pemegang saham sudah berkomitmen untuk menambah setoran modal di IBC dalam eksekusi proyek strategis.

Dany mengeaskan bahwa IBC hadir untuk menjawab tantangan masa depan industrialisasi di Indonesia termasuk inisiatif dekarbonisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×