Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Saka Energi Indonesia pada awal tahun ini berhasil mencairkan pinjaman sebesar US$ 100 juta dari total pinjaman sindikasi sebesar US$ 600 juta. Direktur Operasi Saka Energi, Tumbur Parlindungan mengatakan dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk biaya pengembangan produksi lapangan migas yang dimiliki Saka.
"Ada beberapa yang lagi development seperti Muara Bakau salah satunya. Di Indonesia kan ada beberapa yang sedang produksi, ya pengembangan itu saja," ujar Tumbur kepada KONTAN, Kamis (7/1).
Sementara untuk rencana ekspansi, Tumbur bilang pada tahun ini Saka Energi tidak berencana untuk melakukan ekspansi seperti membeli saham di sejumlah blok. Salah satu alasannya adalah harga minyak yang sedang turun.
Biarpun menurut beberapa analis, ketika harga minyak sedang turun seperti saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan ekspansi dan melakukan banyak eksplorasi. Saka pun pada tahun ini hanya akan fokus untuk mengembangkan lapangan migas yang dimiliki anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
"Itu sesuai analis saja, kami tidak. Eksplorasi juga belum, mungkin tahun depan kami akan mulai lagi," jelasnya.
Seperti diketahui, tahun lalu Saka Energi telah mendapat pinjaman sindikasi senilai US$ 600 juta dari beberapa perusahaan keuangan seperti BNP Paribas, HSBC Ltd, PT HSBC Securities Indonesia, Sumitomo Mitsui Banking Corp, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Mizuho Bank Ltd, dan PT Bank Mizuho Indonesia.
"Sampai kapan kami ambil US$ 600 juta belum tahu tergantung development kami," kata Tumbur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News