kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.211   70,83   0,99%
  • KOMPAS100 1.030   3,63   0,35%
  • LQ45 782   2,58   0,33%
  • ISSI 237   3,42   1,46%
  • IDX30 404   1,36   0,34%
  • IDXHIDIV20 465   2,39   0,52%
  • IDX80 116   0,57   0,50%
  • IDXV30 119   1,45   1,24%
  • IDXQ30 129   0,31   0,24%

Dekarindo minta asing tak masuk ke crumb rubber


Jumat, 04 Maret 2016 / 17:29 WIB
Dekarindo minta asing tak masuk ke crumb rubber


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Hingga saat ini, harga karet di pasar global masih terpuruk. Kebijakan pemerintah mengeluarkan crumb rubber atau karet remah dari Daftar Negatif Investasi (DNI) justru berpotensi memicu harga karet jatuh semakin dalam.

Ketua Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) Azis Pane menyayangkan belum adanya program konkrit untuk membantu petani karet. Dekarindo juga memprotes kebijakan pemerintah yang membuka investasi crumb rubber 100% untuk asing. Dekarindo khawatir, kebijakan itu justru akan membuat harga karet semakin terpuruk.

Pasalnya, industri crumb rubber mengekspor ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Thailand yang merupakan kompetitor Indonesia sebagai produsen karet alam. "Petani kita lemah, berbeda dengan Malaysia dan Thailand yang mendapatkan banyak insentif," ujar Azis.

Pernyataan Azis sekaligus membantah pernyataan Menteri Perindustrian Saleh Husin sebelumnya bahwa pasokan karet mentah mencapai 3 juta ton per tahun, namun penyerapannya baru 700.000 ton per tahun. Atas dasar itu pemerintah mengundang investor ke industri crumb rubber supaya penyerapannya terdongkrak. Menurut Azis, kapasitas terpasang industri crumb rubber justru banyak yang tidak terpakai.

Oleh karena itu, Dekarindo berencana mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo supaya pemerintah membatalkan keputusannya membuka investasi crumb rubber 100% untuk asing. Dekarindo bahkan meminta ada moratorium dalam industri ini.

Dekarindo mencatat harga karet mulai naik perlahan seiring dengan kebijakan tiga negara penghasil karet, International Tripartite Rubber Council (ITRC) untuk mengurangi ekspor. Saat ini harga karet di tingkat petani US$ 1,28 per kilogram (kg) setelah sempat jatuh sampai US$ 1 per kg.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut, pemerintah sedang menyiapkan program untuk membantu petani karet, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, yang tingkat perekonomiannya terpuruk akibat anjloknya harga komoditas di pasar global.

Menurut Darmin, upaya yang bisa dilakukan dalam situasi seperti ini adalah membuat program terutama di sektor peternakan dan perkebunan yang dalam jangka waktu relatif pendek bisa membantu petani karet meningkatkan taraf hidupnya. Juga mendorong industri yang berbahan baku karet alam lebih berkembang yang pada gilirannya akan menaikkan harga karet alam produksi petani.

"Jadi ada dua blok yang bisa dikerjakan. Pertama, dari sisi pertanian karet itu sendiri, dan kedua dari sisi pengolahannya," ujar Darmin usai rapat koordinasi (rakor) di kantornya, Jumat (4/3).

Hadir dalam rakor antara lain Menteri Perdagangan Thomas Lembong, pejabat Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Kementerian Perindustrian, Kepala Pusat Penelitian Karet Indonesia, Dekarindo, dan Asosiasi Industri Ban Nasional (APBI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×