kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dengan teknologi EOR, Pertamina genjot produksi


Senin, 30 Maret 2015 / 20:26 WIB
Dengan teknologi EOR, Pertamina genjot produksi
ILUSTRASI. Yuk simak gejala, dampak dan cara mengatasi Hipertermia, penyakit yang kerap muncul saat cuaca panas berlebihan.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

DENPASAR. PT Pertamina (Persero) punya target ambisius meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gasnya. Perusahaan pelat merah tersebut bakal memaksimalkan teknologi enhanced oil recovery (EOR) di hulu produksinya.

"Karena penggunaan teknologi untuk hulu produksi memegang peranan penting," ujar Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam seusai kegiatan Forum Sharing Teknologi Hulu, Senin (30/3).

Catatan saja, teknologi EOR merupakan teknologi yang mampu mengembalikan kapasitas blok minyak lama kembali mendekati kapasitas seperti ketika pertama kali diolah. Meski investasinya mahal dan hasilnya tidak instan, namun produksinya dihasilkan cukup menjanjikan.

Dengan teknologi tersebut, Pertamina ditargetkan mampu memproduksi minyak dan gas 100.000 barel oil equivalen per day (boepd). Sementara, target tahun ini  597.000 boepd. Tahun lalu, realisasi produksi Pertamina 531.000 boepd, naik 14% dibanding realisasi tahun yang sama periode sebelumnya.

Dengan kenaikan kapasitas produksi tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jangka panjang. Bahkan, pada 2030, permintaan energi mencapai 16 Quad BTUs di tahun 2030.

Tentunya, upaya peningkatan kapasitas tersebut juga perlu diimbangi dengan peningkatan efisiensi, sinergi lintas anak perusahaan, serta optimalisasi aset merupakan keniscayaan yang harus dilakukan untuk meredam tekanan eksternal berupa penurunan harga minyak.

Selain penerapan EOR, beberapa program seperti merger dan akuisisi, dan juga operational excellences di bidang pengeboran, serta Peningkatan kegiatan eksplorasi harus dapat dilaksanakan secara selektif dan fokus sehingga memberikan hasil yang optimal dan segera bagi Pertamina.

Syamsu menambahkan, yang pasti, industri migas dan geothermal tidak bisa lepas dari kreativitas, inovasi, dan penguasaan teknologi. Maka, dalam kondisi harga minyak yang rendah, riset dan pengembangan teknologi terutama untuk mencari cadangan baru harus tetap terpelihara sehingga pada saat nanti harga minyak rebound, Pertamina sudah siap berlari kencang.

Manajemen optimistis targetnya itu bakal tercapai. "Sebagaimana sudah dibuktikan pada operasi Blok ONWJ dan Blok WMO dengan membuahkan hasil berupa peningkatan produksi ke kedua blok tersebut," pungkas Syamsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×