kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Dewan Energi Nasional (DEN) Dorong Penyelesaian Revisi Aturan Pembelian BBM Subsidi


Rabu, 24 Agustus 2022 / 18:18 WIB
Dewan Energi Nasional (DEN) Dorong Penyelesaian Revisi Aturan Pembelian BBM Subsidi
ILUSTRASI. Dewan Energi Nasional (DEN) mendorong pemerintah merampungkan revisi aturan pembelian BBM Subsidi. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Energi Nasional (DEN) mendorong pemerintah merampungkan revisi aturan pembelian BBM Subsidi.

Anggota DEN Satya W. Yudha mengungkapkan, perlu ada solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk persoalan BBM subsidi saat ini.

Peningkatan konsumsi BBM Subsidi dinilai berpotensi memberikan tekanan pada APBN tahun ini. Apalagi, kuota volume yang telah disepakati untuk Pertalite mencapai 23,05 juta kl diprediksi bakal habis lebih awal jika tren konsumsi saat ini terus berlanjut.

Baca Juga: Soal Rencana Kenaikan Harga BBM, Menko Airlangga: Masih Proses Evaluasi

Menurutnya, saat ini skema subsidi BBM yang diadopsi saat ini merupakan subsidi terbuka. Ini membuat seluruh kelompok masyarakat bebas mengkonsumsi produk BBM subsidi.

"Payung hukum harus ada dulu apabila kita menuju kepada format mengurangi beban subsidi ini dengan membatasi tapi subsidinya (tetap) ada," jelas Satya dalam Diskusi Virtual, Rabu (24/8).

Asal tahu saja, pemerintah kini tengah merampungkan proses revisi Perpres 191/2014 yang bakal mengatur ulang untuk skema pembelian Pertalite dan Solar Subsidi.

Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengungkapkan, saat ini harga keekonomian untuk Pertalite mencapai Rp 17.500 per liter. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari harga jual Pertamina sebesar Rp 7.650 per liter.

Sugeng pun mengusulkan seandainya pun harga jual BBM Subsidi nantinya disesuaikan, pemerintah harus bisa memastikan agar harga jual BBM Subsidi dapat tetap dijaga untuk sejumlah kelompok masyarakat.

Baca Juga: Komisi VII DPR Desak Kementerian ESDM Tambah Kuota BBM Pertalite dan Solar Subsidi

"Dari hitung-hitungan saya paling banter untuk Pertalite setidaknya naik 30% (setara harganya) Rp 10.000  per liter tapi ada kelompok masyarakat yang tidak naik yakni pengguna motor, angkutan kota dan untuk solar yakni yang tetap dijaga harganya untuk angkutan logistik, truk yang roda empat," ungkap Sugeng dalam kesempatan yang sama.

Sugeng mengungkapkan, alokasi subsidi idealnya bertujuan untuk meningkatkan atau setidaknya mempertahankan daya beli masyarakat. Ia menilai, saat ini konsumsi BBM Subsidi sebesar 70% tidak tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×