Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai fasilitas produksi. Aksi ini merupakan komitmen DRMA mendukung program pemerintah mencapai target net zero carbon, salah satunya melalui pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Emiten manufaktur komponen otomotif ini resmi mengumumkan pengoperasian PLTS dengan total kapasitas terpasang mencapai 4,85 Megawatt peak (MWp) atau 4.850 Kilowatt peak (kWp). Dari total kapasitas tersebut, 4.662 kWp menggunakan sistem off-grid dan 188 kWp on-grid, yang dipasang di sejumlah pabrik utama DRMA.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengungkapkan bahwa dengan beroperasinya PLTS ini, DRMA mampu menghasilkan listrik sekitar 7,88 Gigawatt (GW) per tahun. Jumlah ini setara dengan 20% dari total konsumsi listrik di seluruh pabrik dan kantor DRMA.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Menggenjot Diversifikasi EV
“Pemasangan PLTS ini adalah bukti komitmen kami terhadap operasional yang ramah lingkungan dan efisiensi energi. Kami percaya, transformasi menuju energi bersih bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga strategi bisnis yang berkelanjutan untuk menjaga daya saing di industri otomotif,” ungkap Irianto dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (1/9/2025).
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, DRMA menargetkan pemanfaatan maksimal seluruh area atap pabrik untuk instalasi PLTS. Penerapannya mempertimbangkan sejumlah faktor teknis, seperti kekuatan struktur atap, potensi hambatan fisik, dan tingkat paparan sinar matahari yang optimal.
Setiap tahunnya, implementasi penggunaan PLTS diproyeksikan mampu menekan emisi karbon hingga 6.135 ton CO2, setara dengan kemampuan serapan 292.131 pohon. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen DRMA dalam mendukung target nasional pengurangan emisi gas rumah kaca sekaligus berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca Juga: Dharma Polimetal Genjot Ekspor dan Ekspansi Pabrik, Pasar AS Masih Prospektif
"Pencapaian ini menegaskan langkah DRMA yang selaras dengan arah industri menuju dekarbonisasi dan efisiensi energi, sekaligus memperkuat komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan (Environmental, Social, and Governance/ESG) di seluruh lini operasional," tambah Irianto.
Hingga tahun 2026, DRMA menargetkan tambahan sekitar 1 MWp, dengan rencana peningkatan bertahap hingga mencapai kapasitas optimal yang tersedia. “Dengan inisiatif energi terbarukan yang dijalankan, DRMA optimistis dapat berkontribusi terhadap industri yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia, tutup Irianto.
Selanjutnya: Demo Ricuh, Kerugian Fasum Jakarta Capai Rp 50,4 Miliar
Menarik Dibaca: Pasar Sensitif Aksi Demo, Ini Rekomendasi Saham Defensif untuk Pekan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News