kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dharma Samudera menggenjot ekspor produk perikanan


Rabu, 30 Januari 2013 / 07:07 WIB
Dharma Samudera menggenjot ekspor produk perikanan
ILUSTRASI. Karyawan melayani nasabah Mandiri Tunas Finance di MTF Costumer Experience Lounge, Jakarta, Jumat (2/7). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2021.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) menargetkan nilai ekspor produk perikanan tahun ini tumbuh 10% year-on-year. Produk andalan Dharma Samudera adalah ikan tuna.

Direktur Dharma Samudera, Herman Sutjiamidjaja, optimistis ekspor produk perikanan di tahun ini lebih baik daripada tahun lalu, meski kondisi perekonomian global belum menentu.

Manajemen DSFI mengharapkan nilai ekspor selama 2013 mencapai US$ 36,3 juta. "Sedangkan ekspor tahun lalu US$ 33 juta," kata Herman saat dihubungi, Selasa (29/1).

Kenaikan ekspor produk perikanan itu karena beberapa hal. Pertama, industri perikanan di negara pesaing, yakni Vietnam, kurang bagus sehingga Dharma Samudera bisa merebut pasar negara itu. "Saat ini perikanan Vietnam agak menurun, ditambah produk mereka terindikasi mengandung antibiotik," tutur dia.

Faktor kedua yang memicu kenaikan ekspor adalah menguatnya kurs dollar AS terhadap rupiah. Ketiga, kondisi ekonomi Eropa mulai pulih, meski belum 100% kondusif.

Dharma Samudera memang menjual sebagian besar, yaitu 95% produknya ke pasar ekspor. Pasarnya adalah Eropa, AS, Australia dan Jepang. Eropa merupakan pasar ekspor terbesarnya. Porsinya mencapai 30% dari total ekspor Dharma Samudera. Lalu porsi ekspor ke AS sebesar 20% dan ke Rusia sekitar 15%. Sisanya diekspor ke kawasan lain.

Di Eropa, kata Herman, tidak semua negara mengalami krisis. Kondisi negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Hungaria, Kroasia dan Ukraina, cukup bagus dan ekspor Dharma Samudera diarahkan ke sana. "Mereka yang sekarang punya uang," ujar dia.

Emiten berkode saham DSFI ini juga mengintip pasar baru yakni Afrika. Hanya saja, ekspor produk perikanan tak bisa langsung masuk Afrika, tapi melalui pihak ketiga. Jika mau ekspor ke Afrika Selatan, misalnya, harus melalui Portugal terlebih dulu. "Karena Afrika Selatan bekas jajahan Portugal, tentu Portugal tak mau kehilangan pasarnya," kata Herman. Dharma Samudera tengah mencari pihak ketiga agar bisa terhubung dengan pembeli di Afrika.

Produksi Dharma Samudera berkisar 2.000 ton-3.000 ton per tahun. Sebagian kecil produknya untuk pasar dalam negeri. "Domestik kami masih kecil karena pesaingnya cukup banyak," kata Herman.

Di tahun ini, DSFI belum berencana menambah kapasitas produksi secara keseluruhan. Perusahaan ini akan menaikkan produksi perikanan yang memiliki nilai tambah (value added). Selama ini, porsi produk bernilai tambah sebesar 30% total kapasitas produksi. "Kami akan menambah produk value added sebesar 20% pada 2013," kata Herman.

Biasanya produk value added dijual ke lokal, tapi tahun ini DSFI ingin memasarkannya ke luar negeri. Dharma Samudera perlu mengerek porsi produk bernilai tambah karena harga jual di luar negeri lebih tinggi 300% dibandingkan harga di pasar lokal. "Harga tetelan ikan di pasar lokal US$ 1 per kilogram, sedang harga ekspor bisa US$ 4 per kilogram," ungkap Herman.

Per akhir September 2012, pendapatan dan laba bersih DSFI masing-masing Rp 220 miliar dan Rp 7 miliar. Jumlah itu naik masing-masing 90% dan 40% year-on-year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×