kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Di Ajang ISHS 2025, Rocky Sasabone Paparkan Penerapan SMK3 di Lingkungan HCML


Minggu, 23 Februari 2025 / 23:01 WIB
Di Ajang ISHS 2025, Rocky Sasabone Paparkan Penerapan SMK3 di Lingkungan HCML
ILUSTRASI. Majalah Business Asia Indonesia menggelar Indonesia Strategic HSE Seminar (ISHS) 2025 di Hotel Ambhara Jakarta pada Rabu (19/2/2025). Seminar ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya budaya K3 serta lingkungan kerja yang aman dan sehat.


Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek fundamental dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan manusiawi. Peningkatan angka kecelakaan kerja dalam beberapa tahun terakhir menekankan pentingnya penerapan budaya K3 di setiap institusi atau sektor industri.

Untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun budaya K3 yang unggul dan berdaya saing, Majalah Business Asia Indonesia menggelar Indonesia Strategic HSE Seminar (ISHS) 2025 di Hotel Ambhara Jakarta pada Rabu (19/2/2025).  Seminar ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya budaya K3 serta lingkungan kerja yang aman dan sehat. Seminar ini juga merupakan upaya memotivasi pemerintah, industri dan masyarakat untuk aktif berkolaborasi dalam membangun ekosistem K3 yang kuat.

Pada seminar yang bertema  “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan SMK3 untuk Meningkatkan Produktivitas Nasional,” tersebut, Manager  HSSE Husky CNOOC Madura Limited (HCML) Rocky Sasabone  yang  menjadi  Guest Speaker memaparkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3 di lingkungan HCML, perusahaan minyak dan gas di bawah SKK Migas dengan area operasi di Selat Madura, Jawa Timur.

HCML  sangat berkomitmen di dalam menerapkan HSSE secara optimal di perusahaan, dan juga HSSE merupakan prioritas utama di HCML. Saat ini, HCML memiliki HSSE Management System yang mengacu kepada PTK SKK Migas, PP 50/2012, Headquarter Requirements, PSM dan ISO 45001 dan 14001.
Rocky Sasabone  menerapkan lima larangan dan lima langkah bagi semua pekerja di lingkungan HCML, antara lain: Pertama, jangan kerjakan kalau risiko pekerjaan belum dinilai.  Kedua, jangan kerjakan kalau pengendalian risiko K3 belum disiapkan dengan baik. “Selanjutnya, jangan kerjakan kalau peralatan keselamatan belum siap. Jangan kerjakan kalau kondisi aman belum terbentuk. Terakhir jangan kerjakan kalau kemampuan pekerjaan dengan aman belum didapatkan,” tuturnya.

Rocky pun berpesan agar dalam melaksanakan pekerjaan jangan mengabaikan keamanan (safety). “Kadang menurut orang lapangan, pekerjaan ini penting sekali, namun demikian  apakah sudah mengikuti kaidah safety atau belum. Kalau belum, lebih bagus kita tunda dahulu. Kalau kita lakukan penundaan  sebenarnya itu lebih banyak penghematan. Kalau terjadi  kecelakaan kerja dampaknya  akan sangat besar,” tuturnya.

Baca Juga: Peringati Bulan K3 Nasional 2025, NHM Gelar Aksi Donor Darah di Tambang Gosowong 

Gelaran ISHS 2025  ini juga menghadirkan sejumlah ahli K3 sebagai nara sumber, seperti Prof. Indri Hapsari Susilowati, dan Prof Dr Robiana Modjo. Keduanya adalah  Guru besar UI bidang K3. Selain itu, ada juga     Ganis Ramadhani (Mantan  Direktur Komersial Sucofindo), Rocky Sasabone,  Manager HSSE  Husky-CNOOC Madura Limited serta Pakar Ketenagakerjaan yang juga advokat Lia Alizia. 

Pembicara lainnya yang tak kalah pentingnya seperti , Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia dan Direktur Bina Pengujian K3 Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker RI Drs Muhamad Idham. Kegiatan seminar ini dimoderator oleh Fetrina Lestari selaku Pembimbing Kesehatan Kerja di RS Persahabatan.

Seminar HSE ini merupakan rangkaian kegiatan menuju penghargaan bergengsi IQSA Award 2025 yang diselenggarakan untuk mendorong para pelaku industri di Indonesia agar mengadopsi QHSE dengan baik dan benar serta berkelanjutan demi terciptanya operasi yang excellent di perusahaan masing-masing.

Seminar HSE ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya budaya K3 serta meningkatkan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Seminar ini juga merupakan upaya memotivasi pemerintah, industri dan masyarakat untuk aktif berkolaborasi dalam membangun ekosistem K3 yang kuat.

Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli  yang diwakili oleh Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemnaker – Drs. Muhamad Idham, MKKK,   menekankan bahwa penerapan K3 tidak hanya bermanfaat untuk keselamatan dan kesehatan pekerja, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas kerja.

Selain itu, penerapan K3 yang baik dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang sering kali menjadi tantangan di dunia industri.   Karena itu, Kementerian   menghimbau kepada seluruh industri di Indonesia untuk menerapkan K3 secara konsisten.

Baca Juga: PT Nusa Halmahera Minerals Sambut Semangat Bulan K3 Nasional 2025

Muhammad Idham menyampaikan, fakta di lapangan menunjukan bahwa angka kecelakaan masih terus meningkat. Karena itu, Kemnaker mengupayakan peningkatan K3 melalui beberapa strategi mulai dari regulasi, meningkatkan capacity building dan skill para pekerja hingga meningkatkan peran semua stakeholder.  "Kami selaku pemerintah mengharapkan dan mengimbau semua stakeholder untuk bisa bekerjasama, berkolaborasi, bersinergi, dalam rangka mengimplementasikan K3 di tempat kerja lebih masif lagi," tutur Idham.

Saat ini, Kemnaker sedang melakukan revisi peraturan terkait K3 terutama UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan regulasi turunannya. Revisi ini melibatkan semua stakeholder.  Idham pun mengapresiasi Majalah Business Asia Indonesia yang telah menggelar seminar ini sebagai bentuk nyata peran media massa untuk turut menggelorakan K3.  "Di era digitalisasi ini menjadi krusial bagaimana K3 diinformasikan lebih baik, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga masyarakat aware bagaimana K3 ini bisa diterapkan dan harus ikut menerapkan," tuturnya.

Sementara itu,  CEO/ Pimpinan Redaksi Majalah Business Asia Indonesia, Juanda Jafar  mengatakan,  kegiatan seminar ini bertujuan untuk   meningkatkan pemahaman pentingnya budaya K3 dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. ‘Kami ingin memotivasi pemerintah, industri, dan masyarakat untuk aktif berkolaborasi dalam membangun ekosistem K3 yang kuat. Mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penerapan SMK3. Mendorong penggunaan teknologi dan inovasi untuk mendukung pelaksanaan K3. Menurunkan angka kecelakaan kerja secara signifikan melalui implementasi kebijakan dan pengawasan yang lebih efektif,” tutupnya.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Dukung Peningkatan Budaya K3 di Tempat Kerja

Selanjutnya: Laba ESSA Meningkat pada 2024 Berkat Efisiensi Biaya Meskipun Pendapatan Menurun

Menarik Dibaca: Gelaran Lari Sociolla Bestie Pink Run 2025 yang Serba Pink

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×